"Saya bukan ustaz, bukan ulama. Saya masih anak muda yang fakir ilmu," ujar Muzammil mengawali ceramahnya. Menurut pemuda satu ini, berdakwah tidak harus dengan orasi atau ceramah. 

Dakwah, ujarnya, adalah menyeru kebaikan sehingga dapat dimaknai luas. Salah satunya dengan kebermanfaatan seseorang terhadap potensi diri sesuai Alquran dan sunah.

Bagi Muzammil, sekali pun seorang itu adalah teknokrat dan bukan ustaz, semua orang dapat menjadi dai. Ia sendiri dikenal fokus berdakwah terkait Alquran kepada anak muda.

Imam kondang ini piawai dalam menirukan berbagai cara melantunkan Alquran dengan irama (Maqomat, red). Ia menjelaskan, maqomat sendiri adalah salah satu syiar untuk menghidupkan kembali sunah Rasul. "Untuk menghias suara dengan suara kita yang terbaik supaya orang cinta dengan Alquran," ucap Muzammil yang penggemar maqom Kurdi tersebut.

Ilmu maqomat, lanjutnya, bukanlah ilmu yang utama sekali dalam Islam, bahkan terpisah dengan ilmu Alquran. "Bukan termasuk dalam ilmu tajwid, ilmu tafsir, dan sebagainya. Tapi ini penyempurna, menjadi wasilah dakwah supaya orang-orang itu tertarik dengan Alquran," imbuh pria asal Aceh tersebut.

Meski sering ke Surabaya, Muzammil mengaku baru pertama kalinya menginjakkan kaki di ITS. Ia bersyukur dengan antusias peserta yang hadir, terutama sivitas kampus ITS yang luar biasa. "Semangat ini bukan sekedar eventul aja tapi agar masjid kampus selalu dimakmurkan oleh pemuda setiap saat," ungkapnya pada ITS Online.

Ia berpesan khusus untuk mahasiswa muslim ITS agar mengejar cita-cita setinggi mungkin. Bagi pemuda satu ini, membawa Alquran ke mana saja sebagai bukti menjadikan Alquran panduan dalam menjalani hidup. "Berprestasilah dengan bidang masing-masing apapun itu. Karena kelak,
apapun potensi teman-teman akan ada manfaatnya untuk umat, bangsa,
negara, dan untuk Islam," tandasnya.

Menghadirkan imam kondang seperti Muzammil merupakan bagian dari acara Gema Ramadhan Diploma Sipil (Gradasi) 38 yang bertema Menjadi Pemuda Qurani.

Faqihul Muqoddam, konseptor acara mengatakan bahwa Muzammil sengaja diundang sebagai tokoh muda inspiratif agar dapat membagikan ilmu sesuai target yaitu mahasiswa ITS dan pemuda Surabaya. (mbi/van)