Dalam pertandingan kali ini persaingan sengit berlangsung melawan robot Abu besutan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya . Pertandingan antara RI-Grant melawan Pensae bak el classico yang dinantikan oleh seluruh penonton dan dewan juri.
Ketika pertandingan dimulai, seperti biasa, RI-Grant bergerak cepat menuju tempat pengisian cakram. Dengan sigap, robot tersebut segera melempar cakram ke tujuh spot yang berada di arena kontes. RI-Grant berhasil menempatkan cakram pertamanya ketika waktu tersisa 2 menit 38 detik.
Tak ingin ketinggalan, Pensae mengejar ketertinggalannya dengan lemparan cakram yang tepat mengisi spot-spot. Periode dua menit sebelum pertandingan berakhir, keduanya telah berhasil mendapatkan enam spot cakram. Sehingga, untuk mencapai kemenangan, keduanya harus mendapatkan satu spot lagi dengan cepat dan tepat.
Lemparan cakram kedua robot ini tak jarang meleset. Sehingga menambah ketegangan dalam partai final ini. Namun, kali ini Dewi Fortuna belum berpihak pada ITS. Satu menit sebelum pertandingan berakhir, Pensae berhasil meletakkan cakram terakhirnya di spot lebih cepat dari RI-Grant.
Pensae pun berhak mendapatkan kemenangan atas RI-Grant. Skor akhir pertandingan tersebut 6-9 untuk kemenangan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Walaupun mendapatkan posisi runner up, RI-Grant masih dapat berlaga di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017 yang akan diselenggaran di bandung pada bulan juli mendatang. "Kami akan melakukan banyak evaluasi sebelum meluncur ke KRI Nasional yang akan dilaksanakan di Universitas Pembangunan Indonesia," Ujar Khairunnisa, Manajer Tim Robotika ITS (Bal/ven)