Dalam pertandingan yang digelar di Universitas Brawijaya itu, Ichiro dan Eros telah berhadapan dalam fase grup. Perolehan imbang saat itu membuat Ichiro harus meningkatkan daya gedornya melawan saingan lamanya tersebut.
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini Ichiro menurunkan satu pemain dengan postur tubuh yang lebih tinggi dari Eros. "Robot itu memiliki keseimbangan tubuh dan kekuatan tendangan yang lebih baik," Ucap Widy Deftia M, manajer tim Robotika ITS.
Sepertinya, Tim Ichiro berhasil meningkatkan kemampuan robotnya selama setahun terakhir. Pada babak pertama, persaingan keduanya terlihat cukup imbang. Eros dan Ichiro saling menyerang dan membahayakan gawang lawan.
Namun karena postur tubuh Eros yang lebih tinggi, ichiro harus ekstra hati-hati jika mengalami kontak fisik. Sesekali, Eros terjatuh ketika kontak fisik dengan Ichiro.
Pada menit keempat, peluang mulai terlihat. Ichiro dengan sigap menendang ke arah gawang lawan. Tendangan kaki kirinya itu berhasil merobohkan pertahanan Eros. "Skor 1-0 untuk Ichiro," teriak salah seorang juri. Sontak sorak sorai pendukung ichiro menggema mengisi gedung olahraga Universitas Brawijaya Malang.
Kedudukan itu terus bertahan hingga turun minum. Pada babak kedua, Eros terlihat semakin panas. Ia berusaha mengejar ketertinggalannya. Ichiro pun tak mau kalah. Kedua tim saling berebut bola.
Tak jarang, Ichiro dan Eros saling berbenturan hingga terjatuh. Selama pertandingan, Eros sempat membuat dua peluang gol. Namun sayang, tendangannya masih melebar ke sisi kiri dan kanan gawang. Pertandingan pun usai dengan skor bertahan 1-0. Ketika pluit panjang dibunyikan, tim robotika ITS bersorak sorai merayakan kemenangannya. Atas kemenangan ini, Ichiro kembali melenggang menuju podium juara pertama KRSBI Humanoid 2017. (Bal/ven)