ITS News

Jumat, 26 Desember 2025
23 April 2017, 08:04

Konser Mahasiswa Baru PSM Pukau 340 Penonton

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Konser gelaran mahasiswa baru ITS kali ini mengangkat tema
Amaranthine. Nama Amaranthine sendiri diambil dari bahasa Yunani
Amarantos yang berarti keabadian.

Meski diadaan tiap tahun,
selalu terdapat perbedaan tiap tahunnya. "kalau tahun lalu ada satu lagu
hanya untuk cowok dan hanya untuk cewek, kalau tahun ini bareng semua,"
tutur Ervan Panangian, ketua pelaksana..

Konser kali ini
mendapuk Peter Andreas Timotius nasution sebagai konduktor sekaligus
menjadi pelatih untuk konser. "pemilihan lagu dan kelompok bernyanyi
juga ditentukan oleh konduktor," ucap Ervan.

Sleep karya Eric
Whitacre dipilih sebagai persembahan pertama dan serentak dibawakan oleh
74 penyanyi. Lagu tersebut menceritakan tentang kegelisahan sebelum
tidur hingga teringat memori-memori indah dalam hidup.

Konser dilanjutkan dengan Nox Aurumque milik Eric Whitacre dan Sabia, coracao, de uma viola yang dibawakan oleh kelompok violet.

Kelompok
marun membawakan lagu Go, Lovely Rose milik Eric Whitacre dan
Karimatanu Kuicha milik Ko Matsuhita yang merupakan satu-satunya lagu
berbahasa Jepang yang dibawakan dalam konser.

Gubahan Konduktor
Music Director PSM ITS, Budi Susanto Yohanes turut memukau penonton.
Ugo-Ugo dan Seblang Subuh dibawakan kembali oleh tim violet. Sudah
berlayar dan Wor dibawakan oleh tim marun.

Lagu ke sepuluh, Ilay Gandangan milik Rodolfo Lelarmente dipilih sebagai lagu penutup dalam daftar lagu.

Disangka
sudah usai, 74 penyanyi kemudian kembali menghentak panggung dengan
Nawba Isbahan. "Sengaja merupakan kejutan untuk encore. Dan tujuannya
memang untuk memeriahkan akhir acara," Ungkap Ervan. Diiringi dengan
rebana dan berbalut tarian-tarian sederhana, Konser PSM ITS resmi
berakhir.

"kami berharap konser ini dapat terkenang dan berkesan
bagi penonton, sesuai filosofi temanya, Amaranthine, Keabadian,"
pungkasnya. (id)

Berita Terkait