ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
22 April 2017, 18:04

Usai Diresmikan, Jalapatih III Segera Bertolak Ke Monaco

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hari itu, MSBT menerangkan beberapa keunggulan kapal generasi ketiga ini dibandingkan dengan pendahulu-pendahulunya. "Kami belajar dari kekurangan di ajang sebelumnya yaitu Dong Energy Solar Challenge 2014 serta Dutsch Solar Challenge 2016," ujar Azka Asykarullah, Ketua ITS MSBT.

"Salah satu hambatan yang signifikan adalah masalah bobot kapal," lanjut mahasiswa Departemen Sistem Perkapalan ini. Kapal berdimensi 5.25m x 1.5m x 0.4m ini hanya berbobot 200kg dari sebelumnya yang mencapai 300kg. Hal tersebut, terang Azka, dikarenakan perancangan lambung kapal Jalapatih III ini menggunakan skema vacuum infusion.

"Pada dua kapal sebelumnya, kami masih menggunakan cara tradisional yaitu hand lay up, dimana kami menjadi mubadzir (boros, red) dalam penggunaan perekat yang otomatis menambah beban kapal itu sendiri," lanjut Azka.

Panel surya yang digunakan adalah jenis flexible panel dengan efisiensi hingga mencapai 22 persen. "Luas permukaan panel suryanya pun kami buat dua kali lebih luas, hingga mencapai 9.6 meter persegi," lanjut mahasiswa yang sebelumnya juga ambil bagian dalam Jalapatih II ini.

Dari segi kecepatan, kapal yang digarap mulai November 2016 ini diklaim dapat melaju hingga 17 knot dengan penggerak utama mesin ePropulsion Navy 6.0 berdaya 6 kW. Tentu saja merupakan sebuah kemajuan besar mengingat kecepatan maksimum Jalapatih II hanya berkisar 11 hingga 12 knot.

Seperti yang diketahui, Jalapatih III akan bertolak ke Monte Carlo Juli mendatang untuk mengikuti Monaco Solar Boat Challenge 2017 kategori A class. Dalam ajang tersebut terdapat tiga sistem penilaian yaitu Endurance, Dinamic, dan Speed. (saa/ven)

Berita Terkait