Destinasi Briefcase kali ini adalah Dusun Celeng, Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Blitar. "Kami memilih Dusun Celeng karena aksesnya lebih sulit dan di sana cukup dingin," ungkap Herliansyah Maskur, Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika ITS.

Briefcase kali ini terdiri dari tiga topik utama,  yaitu pendidikan, lingkungan, dan teknologi. Dalam bidang pendidikan, Himasika menggelar workshop elektronika, Rumah Pintar, Fun Learning, dan pengenalan Nuklir.

Sedangkan dalam workshop elektronika, Himasika menggandeng Laboratorium Elektronika Fisika ITS untuk mengajarkan tentang beberapa komponen elektronika, dan membuat robot sepak bola. "Mereka merangkai alat sendiri, menyolder sendiri, dan mereka terlihat sangat antusias," jelas Herli.

Selain itu, bersama dengan Komunitas Nuklir Surabaya, warga pun diajak untuk mengenal nuklir serta membuat roket air yang diikuti oleh Sekolah Dasar Tulungrejo 03. "Himasika juga menyumbang rak buku yang kemudian akan diisi buku untuk digunakan warga Tulungrejo," terang Herli menambah penjelasannya. 

Untuk memelihara lingkungan hidup, Himasika turut mengadakan bakti sosial, menanam tanaman apotek hidup, memperbaiki fasilitas umum, serta mengadakan berbagai pertunjukan. Pada bidang teknologi, Herli mengungkapkan bahwa  Himasika bekerjasama dengan Pioner Nusantara untuk membangun rumah kompos. 

Karena dampak kegiatan yang begitu besar di Dusun Celeng, kepala desa lain juga ikut mengapresiasi kegiatan itu. "Kemarin beberapa kepala desa lain menghubungi saya. Mereka mengaku acaranya bagus dan meminta untuk mengadakan hal yang sama di desa mereka," ujarnya terharu. 

Hal tersebut diamini oleh Suwadi, Kepala desa Tulungrejo. "Acaranya sangat bagus. Semoga bisa membawa manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat," ungkap Suwadi.

Untuk kedapannya, Herli berharap agar mahasiswa selalu mengedepankan totalitas dalam pengabdian. "Ilmu yang sudah dimiliki jika tidak dibagi ke masyarakat rasanya percuma. Jadi kita harus mau berbagi dengan semua masyarakat," pungkasnya. (id/ven)