ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
15 April 2017, 15:04

Kritisi Bumi, Tiyang Alit Bawakan Puisi Bumi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dalam puisinya berjudul Bumi, Tiyang Alit berusaha mengemas kampanye tentang kerusakan lingkungan lewat kreativitas seni panggung. Puisi tersebut menjelaskan tentang kondisi bumi saat ini. Tentang manusia yang seringkali menyakiti bumi. "Kita ingin mengajak masyarakat untuk sadar kalau bumi sedang sakit, kurangilah kegiatan yang menyakiti bumi," ujar Salsabil, pembaca puisi yang bernama panggung Bethok.
"Wahai pemilik tangan-tangan nakal, tidakkah kau mendengar jeritan alam? Tidakkah kau melihat bencana tiada henti menimpa? Jutaan manusia kehilangan tempat tinggal? Jutaan satwa kehilangan habitat?" salah satu bait puisi yang dibacakannya.
Salsabil menjelaskan, aksi pementasan teater tersebut akan dibawakan pada saat pentas Tiyang Alit pada bulan Mei mendatang. "Kebetulan temanya sama, yaitu Lingkungan dan Kemanusiaan. Jadi hanya dirombak sedikit untuk penampilan Hari Bumi ini. Persiapannya juga hanya tiga sampai empat hari," tuturnya.
Puisi tersebut, lanjut Bethok, berusaha menyadarkan masyarakat bahwa saat ini bumi sedang sakit. "Tiap bait menyadarkan kalau bumi sudah sakit. Dan kerugian bukan hanya dirasakan oleh bumi, tapi juga kehidupan-kehidupan yang ada di dalamnya," ujar mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika tersebut. 
Ia berharap agar manusia segera sadar atas kelalaiannya. "Jika menyakiti, maka harus mau mengobati," tandasnya.
Salah seorang pengunjung, Devia Lutvi, mengapresiasi aksi Tiyang Alit tersebut. "Puisinya bagus, menghayati sekali. Sayang kurang lama," ungkapnya. (mbi/oti)

Berita Terkait