"Konsep utamanya itu bagaimana cara kami membuat rekayasa plat dengan berat jenis kayu yang ditentukan panitia dan mampu menahan beban yang besar," ujar Fikri Ghifari, ketua tim CT-107.
Terinspirasi dari baja jenis WF yang memiliki momen inersia besar, Fikri dan timnya pun mendesain penampang yang bisa mendapatkan momen inersia besar.
Fikri menjelaskan, jika dihitung, plat tersebut mampu menahan beban kurang lebih 1,4 ton. "Waktu kemarin di uji, kekuatannya 1,67 ton, 1,46 ton, dan 1,39 ton. Mendekati perhitungan," imbuh Fikri.
Rekayasa plat lantai tersebut terbuat dari papan ukuran 2 x 20 centimeter. "Kalau platnya 45 x 8,5 x 1200 centimeter dengan sambungan lem fox," lanjutnya.
Kemudian, papan tersebut diuji menggunakan UTM (Universal Testing Machine) di atas tumpuan sendi rol. Penilaian yang terkait dalam pengujian yaitu, kekuatan, daktilitas, kekakuan, berat, lendutan, getaran minimum, dan biaya pembuatan sampel yang dibuat oleh peserta.
Timber Engineering Competition (TEC) adalah sebuah kompetisi yang terkait dengan KBI (Komunitas Bidang Ilmu) struktur yang digelar Universitas Parahiyangan (Unpar) Bandung. Konsep utama dari TEC yaitu mendesain struktur kayu rekayasa. Dari lomba tersebut, peserta diminta untuk mendesain plat lantai kayu rekayasa dengan batasan yang telah ditentukan.
Fikri mengatakan, kompetisi semacam ini dapat dikatakan langka. Pasalnya, lomba keilmuan teknik sipil yang kerap digelar adalah kompetisi gedung dan jembatan. "Ini lombanya baru tiga tahun. Yang plat lantai baru tahun ini, dulu kuda-kuda," tambah Fikri.
Menurut Ir Sukobar MT, pembimbing tim, penilaian juri tidak proporsional. "Berat papan diabaikan, ketepatan antara kekuatan dasar teori dan hasil uji tidak diperhatikan. Anak-anak kita sudah membuat rekayasa lantai papan yang ringan dan hasil uji beban dan kekuatan menurut teori hampir sama," sesalnya.
Kendati demikian, Kepala DTIS, Dr Machsus ST MT tetap mengapresiasi prestasi mahasiswanya. "Juara Harapan II tetep harus kita syukuri. Jika kita bersyukur pasti nikmat kita akan ditambah, dengan capaian prestasi-prestasi yang lebih baik pada kesempatan berikutnya," ujarnya. Namun ia tetap berharap agar ke depannya, sistem penilaiannya semakin baik, dan prestasi dari tim mahasiswa juga lebih baik lagi. (mbi/van)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung