"Rasa percaya diri perlu, jangan bilang ah biasanya juga gak juara," ujar Joni mengawali. Sebagai peserta yang karyanya berhasil didanai Dikti dan bersiap-siap melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), mahasiswa wajib punya niat dan energi yang penuh. "Hasil serahkan pada Yang di Atas (Tuhan, red). Tidak ada hal yang tidak mungkin. Lawan terbesar adalah diri sendiri," lanjutnya.

Joni berpesan agar mahasiswa dapat membuat suatu target dan mencoba mencapainya. Baginya, kesempatan tersebut sangat terbuka lebar. "Kalau tahun kemarin dengan proposal sedikit saja bisa menyentuh peringkat empat, kali ini proposal banyak ya pasti lebih bisa," yakinnya bersemangat. Unggul di teknologi, lanjutnya, merupakan nilai tambah bagi ITS untuk bisa jadi yang terbaik.

"Mari kita samakan persepsi. Smart dan work hard. Saya yakin saudara bisa," ungkapnya menyemangati. Untuk menjadi pemenang, kata Joni, harus mampu melawan diri sendiri dan persepsi negatif. "Berlatihlah untuk bekerja yang baik dan bekerjalah dalam tim. Sekarang zaman multidisiplin, harus melakukan pendekatan dari beberapa orang," imbuhnya.

Joni berpesan agar para mahasiswa yang PKM-nya didanai dapat berhasil dalam menjalankan amanah tersebut. "Harus yakin bisa memekikan Vivat ITS di Pimnas," ujarnya.

Di samping itu, Joni juga mengapresiasi Fakultas Vokasi ITS yang berhasil menempati peringkat tiga dengan perolehan PKM didanai terbanyak. Fakultas tersebut berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). "Apresiasi buat Fakultas Vokasi. Baru lahir, tapi sudah sumbang proposal," ucapnya bangga.

ITS sendiri pada tahun ini berhasil meloloskan 187 proposal didanai dari 882 proposal yang diajukan. Peringkat tiga ini merupakan posisi yang menggembirakan bagi ITS. "Mudah-mudahan 187 proposal bisa bermanfaat dan berbuah manis kemenangan," pungkasnya berharap. (mbi/mis)