"Pertumbuhan properti yang berkembang pesat di pulau Jawa tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa," ujar Mandala Abadi Shoji mengawali perbincangan hari itu.

Mandala menilai, walaupun sejumlah pakar properti memrediksi bahwa tahun 2017 merupakan momen pergerakan pasar ke arah positif, tetapi ternyata harus tetap menyesuaikan pasar. "Karena properti ini adalah gaya hidup. Tidak semua dapat beradaptasi jika berkembang kearah vertikal," tutur alumnus Diploma Sipil angkatan 1999 tersebut.

Menurut mantan host termehek-mehek tersebut, pemerintah harus memberi kebijakan yang sesuai dan memerpendek birokrasi dalam aspek pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur, terutama bidang properti, tak hanya terpusat di Pulau Jawa, namun menyebar ke beberapa kota besar di seluruh Indonesia.

Ia mengambil contoh di Kalimantan, Sulawesi, Papua Sumatera dan Bali-Nusa Tenggara. Mandala sendiri telah melakukan pembangunan rumah bersubsidi bagi kaum menengah ke bawah.

Saat ini, Mandala sendiri tengah menekuni profesinya sebagai developer perumahan dan aktif sebagai pihak luar di beberapa program tv swasta. Seperti dikutip dari berita website ITS lama, Mandala sengaja memilih bidang properti karena keinginannya untuk menjadi pengusaha dan dasar teknik sipil yang dimiliki.

Dibandingkan ketika ia masih kuliah di Kampus ITS Manyar dulu, lanjut Mandala, saat ini mahasiswa lebih modern dan kreatif dengan acara-acara yang lebih menghibur seperti D’Village

Ia berpesan pada peserta yang hadir agar belajar yang rajin dan niatkan segala kegiatan belajar dan bekerja itu untuk ibadah. "Sebarkan dan ajak kebaikan walaupun satu ayat," pungkasnya.

Talkshow bertajuk Kreatifitas Anak Bangsa dalam Pembangunan untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera, ini sengaja mengundang selebriti Mandala Abadi Shoji sebagai pembicara. Serta dimoderatori oleh Amalia F Mawardi ST MT, Ketua Program Studi (Kaprodi) Diploma III Teknik Sipil, Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi ITS. (mbi/van)