Sapuangin XI EVO 1 merupakan mobil Sapuangin generasi 11 yang telah berevolusi setelah terbakar pada ajang Shell Eco Marathon Drivers World Championship (DWC) 2016 lalu di London. "Itulah cerita dibalik nama EVO 1 atau evolution 1," ungkap Bhima Poetra Perdana, Manajer Tim Sapuangin SEM 2017.
Dikatakan Bhima, pada mobil Sapuangin ini telah banyak dilakukan perubahan, khususnya sejak memenangkan Kontes Mobil Hemat Energi kategori Urban Diesel November lalu. "Dalam SEM tahun ini ada beberapa perubahan aturan yang diterapkan. Salah satunya yaitu penggabungan tiga kelas bahan bakar kelas internal combustion," lanjutnya.
Terdapat sembilan bahan bakar buatan Shell yang disediakan untuk para peserta, yaitu Shell Unleaded 95, Shell Diesel, Liquefied Petrolium Gas, Shell Gas to Liquids, Fatty Acid Methyl Ester, Ethanol E100, Hydrogen, Solar, dan Plug-In Electricity. "Dalam hal ini tim Sapuangin XI EVO 1 yang berbahan bakar diesel mau tidak mau harus bersaing dengan kendaraan lain yang berbahan bakar gasoline dan ethanol dalam satu kelas," terang mahasiswa lintas jalur Departemen Teknik Mesin ini
"Untuk itu, kami telah melakukan beberapa penyempurnaan terkait mesin, kelistrikan, serta bobot agar sesuai dengan aturan baru tersebut," tutur Bhima.
Empat pemenang utama dari SEM Asia ini nantinya akan diundang untuk kembali bertanding pada ajang Shell Eco Marathon Drivers World Championship (DWC) bulan Juli mendatang untuk dipertemukan dengan pemenang regional Amerika dan Eropa.
"Tentu saja harapan kami adalah menyabet kembali Juara 1 kategori Urban Concept SEM Asia selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2010 dan kemudian kembali berlaga ke London." tutup Bhima optimis. (saa/ven)