ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
08 Maret 2017, 14:03

ITS Targetkan Menjadi Panutan PTN Se-Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah menjadi PTN-BH, Joni tidak berdiam diri. Ia memiliki target-target tertentu untuk membuat ITS menjadi lebih baik. Pria nomor satu di ITS itu menyatakan, saat ini ia sedang berfokus pada karya yang dihasilkan oleh ITS agar dapat menghasilkan keuntungan. 

"Hal komersial ini memang menjadi target kita. Karena kita perlu mencari pendapatan agar dapat terus berkarya," jelasnya.

Selain itu, Joni mengaku ia memiliki target publikasi akreditasi internasional sebanyak seribu. Meningkat tiga ratus dari hasil publikasi sebelumnya, tujuh ratus. Ada beberapa bidang yang mencakup publikasi tersebut, diantaranya kemaritiman, energi, pemukiman dan lingkungan, Informasi Komunikasi dan Teknologi, dan nano teknologi.

"Harapannya agar ITS bisa menjadi nomor satu di Indonesia, dan melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Saya ingin ITS bisa menjadi panutan di Indonesia," ujarnya.

Disamping itu, Prof Ir Priyo Suprobo MSC PhD, Ketua Senat ITS, menjelaskan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan setelah satu tahun ITS mengalami transisi. Yakni transisi dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi PTN-BH.

Yaitu budaya kerja, menurutnya, budaya kerja PTN-BH tentu berbeda dengan budaya kerja PTN-BLU. "Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena budaya kerja dapat memengaruhi kegiatan manajemen. Dan harapannya, agar kegiatan manajemen kedepannya menjadi lebih baik lagi," tuturnya tersenyum.

Selain itu, tambahnya, rencana rektor lain juga perlu diperhatikan. Mulai dari kebermanfaatan ITS untuk menyelesaikan masalah di Indonesia hingga kegiatan internasionalisasi yang digencarkan. "Dua hal ini tidak kalah penting untuk mendapatkan perhatian khusus. Menurut saya, introspeksi juga perlu terus dilakukan agar dapat mencapai dua nilai tersebut," ucapnya bersemangat.

Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK DIKTI, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc pun sepaham dengan Priyo. Menurutnya, ada beberapa kompeten yang harus dibangun. Yaitu menghasilkan tenaga terampil dan pendidikan tinggi, memiliki akses, mampu berinovasi, kelas kompetitif, perbaikan tata kelola. (mir/akh)

Berita Terkait