Berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (25/2), Environation kembali mengajak anak-anak muda Indonesia untuk mengenal dan mencintai lingkungan sekitarnya. Acara tahunan yang diikuti oleh ratusan siswa menengah atas ini, kini mengusung tema Green Action for Sustainable Development guna mendukung SDGs 2030.

"Sengaja dikenalkan kepada generasi muda agar mereka turut andil dalam menyukseskan program yang dicanangkan oleh PBB ini," ujar Ardytto Istianto, ketua Environation 2017.

Mahasiswa yang akrab disapa Dytto ini menyampaikan pengenalan SDGs sejak dini sekaligus menjadi evaluasi bagi generasi muda untuk terbiasa hidup dengan menerapkan green action di kehidupan sehari-hari. Hal ini nantinya berdampak pada kepekaan sosial yang akan tumbuh seiring pemahaman peserta terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya.

"Tak harus lewat aksi yang besar, aksi sederhana seperti melakukan pemilahan sampah pun akan berdampak langsung kepada kondisi lingkungan apabila ditularkan ke banyak orang," lanjut Dytto.

Tak berbeda dari tahun sebelumnya, Environation kembali menggelar dua kompetisi yang menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Atas se-Indonesia. Adalah Eco Challenge yang melibatkan running laboratory serta outdoor laboratory dan Lomba Karya Tulis Ilmiah yang menantang peserta untuk mempresentasikan idenya guna mencapai kebermanfaatan terhadap lingkungan.

"Kami sangat senang setiap tahun mampu menyasar kota-kota baru baik dari Indonesia barat maupun timur. Hal ini membuktikan bahwa disamping jiwa kompetitif yang meningkat, antusiasme anak muda terhadap kepedulian lingkungan juga meningkat," ungkap mahasiswa asal Bekasi ini.

Dytto menambahkan hal ini juga yang membuat Environation tidak dibuat dengan menggunakan sistem rayon. Dengan begitu kemampuan anak muda di seluruh Indonesia dianggap sama dan kesempatan untuk berkompetisi sambil belajar mencintai lingkungan pun semakin terbuka lebar. (arn/hil)