ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
25 Februari 2017, 14:02

Mahasiswa ITS Kenalkan Keris Pada Dunia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Adalah Abrar Ridhullah dan Fauzan Kurniawan yang akan meghadiri TMS Bladeshmithing. Acara ini dihelat oleh The Minerals, Metals, and Material Society (TMS), organisasi yang terdiri dari berbagai elemen yang terlibat dalam dunia material dan metalurgi.

 Dikatakan Abrar, dalam gelaran TMS Blademisthing, para peserta harus mengumpulkan karya tulis, video, serta poster proses pembuatan pedang.  "Semua itu akan dipamerkan di acara yang diadakan oleh TMS," terangnya. 

Disamping itu, akan ada juga pengujian mekanik pada pedang yang mereka buat. "Jadi nantinya kita akan memadukan teknis pembuatan pedang dengan ilmu teknik. Istilahnya perlombaan ini seperti ajang mengilmiahkan pembuatan pedang" terang Abrar.  
Dalam TMS Bladesmiting ini Abrar dan rekannya memilih membuat keris. Selain memenuhi syarat pembuatan pedang, keris sengaja dipilih untuk memperkenalkan budaya Indonesia.   
Untuk dapat membuat keris ini pun diakui Abrar memerlukan perjuangan yang sangat berat. Bersama tiga orang anggota lainnya, mereka harus belajar langsung cara pembuatan Keris dari pengrajin di Madura.

Tentu, kesabaran Abrar dan rekan-rekannya juga diuji oleh serangkaian kegagalan yang terjadi selama proses pembuatan.  Diakuinya, bagian tersulitnya perjuangan mereka adalah belajar di Madura dan mempraktekkannya di kampus. Tak ayal, mereka sempat gagal sampai tiga kali. "Jadi setiap kali gagal kami ulang semuanya dari nol lagi. Kami susun lagi materialnya, lalu kami tempa lagi," terangnya. 

Kini semua kerja keras itu telah terbayar. Para mahasiswa Departemen Teknik Material ini pun kini akan berangkat sebagai satu-satunya tim dari Asia untuk bersaing dengan berbagai universitas ternama dunia.   
"Yang paling buat kita bangga adalah peserta lainnya yang berasal dari universitas-universitas ternama dunia. Sebut saja MIT, Colorado School of Mines, UC Berkeley, dan sekolah-sekolah yang diidamkan orang Indonesia," ujar Fauzan. 
Abrar dan Fauzan pun merasa optimis menatap eksibisi yang diadakan selama delapan hari tersebut. Namun secara pribadi tidak ada target yang dituju.

Bagi Abrar, Fauza, dan rekan-rekannya yang terpenting adalah hal yang mengikuti setelah eksebisi ini. "Kami sudah membuka jalan bagi generasi selanjutnya. Kami berharap kedepannya semakin banyak yang berangkat kesana dan menjadi juara," tutup Fauzan. (mik/ven)

Berita Terkait