Selain menimbulkan aroma tidak sedap, sampah juga akan menjadi sarang penyakit serta dapat menimbulkan bencana alam apabila tidak segera diatasi. Meski terdengar sepele, nyatanya mencari solusi untuk permasalahan klasik terkait sampah bukanlah perkara mudah. Acara yang digelar oleh IMTLI tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya mengurangi sampah plastik.

Di sini, pengunjung bisa mendapatkan bibit tanaman gratis dengan menukarkan sampah mereka. "Dua botol plastik bekas dan satu kantong plasting bisa ditukar dengan satu bibit tanaman hias," tutur Aufa Syarifatun Nisa, Wakil Ketua Bidang Internal IMTLI. Setidaknya, 110 bibit bunga hias telah disiapkan untuk kegiatan ini. "Dana membeli bibit dari iuran IMTLI sendiri," imbuh mahasiswa Teknik Lingkungab angkatan 2014 tersebut.

Bekerjasama dengan yayasan Sahabat Lingkungan, acara ini tidak hanya hadir di Surabaya saja, melainkan skala nasional. "Dibagi beberapa daerah di Indonesia. Yang di Surabaya pun ada tujuh titik, salah satunya di Taman Bungkul ini," jelas Aufa.

Dalam acara yang digelar di Surabaya ini ada serangkaian kegiatan yang menjadi agenda. Yaitu talkshow di radio, Kamis (16/2) lalu, bersih-bersih dan orasi pada hari Minggu (19/2). Serta acara puncak se-Surabaya, yakni bersih-bersih Kenjeran yang akan dilaksanakan Selasa (21/2) ini. "Karena kan sebenarnya Hari Peduli Sampah Nasional jatuh pada 21 Februari," ujarnya.

Tak hanya ITS, ada juga mahasiswa Teknik Lingkungan lain yang turut andil memeriahkan acara ini. Mereka ada yang dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas Adibuana, serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

"Meskipun tidak semua sampah tereduksi, tapi setidaknya ada kesadaran dari masyarakat Surabaya sendiri untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik," lanjutnya. Aufa berharap dengan diadakannya kegiatan ini, dapat mendorong masyarakat Surabaya untuk mengganti pemakain kantong plastik dengan totebag, serta mengganti botol plastik dengan botol tumblr. (mbi/akh)