ITS News

Minggu, 14 Desember 2025
12 Februari 2017, 17:02

Sambut IDE ART 2017 dengan Video Mapping

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Paparan layar besar, proyektor dan segala macam properti tertata rapi di halaman parkir AJBS Gallery Surabaya. Video pengenalan 1001 Ide Rekacipta berulangkali diputar sambil menunggu sound system bekerja dengan baik. Meski hujan turun rintik-rintik, penikmat seni tidak ragu menunggu video mapping yang akan ditampilkan mahasiswa Despro ITS ini.

Video mapping merupakan happening art atau seni yang hanya bisa dinikmati secara langsung. Dengan menggunakan tembakan cahaya proyektor, video mapping memberi ilusi optis pada sebuah objek. Umumnya, video mapping ini ditembakkan pada bidang yang tidak simetris, seperti dinding, gedung, kendaraan, bidang segitiga, oval dan bentuk asimetris lainnya.

Dengan permainan cahaya dan suara, mahasiswa Despro memperkenalkan subevent dari IDE ART 2017. Subevent tersebut adalah lomba desain interior, lomba desain fashion dan lomba desain packaging. Pendaftaran dari ketiga perlombaan ini akan serentak ditutup pada 26 Maret mendatang.

Tim dari desain ITS mengemas video mapping ini dengan tari-tarian. Mereka menunjukkan kreativitas mereka dengan modern dance. Permainan animasi disesuaikan dengan gerakan penari. Hal ini ditujukan agar video mapping yang ditampilkan terlihat semakin hidup.

Alifka Hammam Utomo, ketua pelaksana dari 1001 Ide Rekacipta mengatakan bahwa AJBS Gallery merupakan pemilihan lokasi yang dinilai strategis. "Kami mencari tempat yang tidak terlalu besar namun berkelas," tuturnya. Karena acara ini ditujukan untuk menyambut IDE ART 2017, maka tema yang ditampilkan pun tidak jauh berbeda.

"Setelah IDE ART yang lalu bertemakan fenomena alam, 2017 kali ini lebih bertema tentang manusia. Sehingga, setiap acara rangkaian IDE ART harus mengandung cerita. maka dari itu tema 1001 kali ini mengandung cerita reka cipta karya manusia," jelas Alifka.

Mahasiswa asli surabaya ini menerangkan bahwa IDE ART 2017 dikoordinasi oleh tiga angkatan sekaligus. Mereka memberi fasilitas untuk mahasiswa angkatan 2016 yang baru menjadi anggota muda desain untuk belajar banyak dan berkoordinasi dengan kakak tingkatnya.

"Desain ITS sendiri memiliki beberapa komunitas untuk pengembangan diri. Dengan bantuan dari kakak tingkat, 1001 Ide bisa sukses dan ramai pengunjung seperti ini," ujar Arhanif Naufaldi, mahasiswa baru pecinta seni craft atau lebih dikenal sebagai kerajinan tangan. (nov/akh).

Berita Terkait