Self Development merupakan kemampuan yang harus dikembangkan untuk memahami dan mengenali diri sendiri lalu memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita. "Self Development sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan-tantangan perkuliahan tahap magister ini," ungkap pria yang juga alumni MMT-ITS Industri ini

Tantangan-tantangan tersebut, terang Zainal, pasti akan dialami oleh mahasiswa MMT yang sebagian besar berlatar belakang pekerja professional. "Antara lain yaitu bagaimana cara untuk memanajemen waktu, sumber daya, dan membangun lingkungan pertemanan saat di kelas," terangnya.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh pria berdomisili Jakarta ini adalah dengan mengenalkan pola pikir presepsi pada para peserta outbound. Konsultan manajemen ini menggambarkan presepsi sebagai senjata. Bila tidak dipelajari dengan sungguh-sungguh, akan berbalik menyerang diri kita sendiri.

"Mengapa penting untuk dipelajari? Karena presepsi kita akan menentukan cara kita memandang sesuatu," tutur alumni Departemen Fisika ITS tahun 2000 ini. Presepsi itulah yang membedakan pribadi satu dengan yang lain. Kesimpulan yang diambil masing-masing pribadi berbeda, bergantung sudut pandang mereka. "Perbedaan tersebut jika tidak disikapi dengan baik akan menyebabkan perselisihan. Padahal bisa jadi kesimpulan-kesimpulan itu sama benarnya," jelasnya disambut anggukan para peserta mengiyakan.

Pria kelahiran 1974 ini juga menyampaikan bahwa perbedaan rentang waktu dalam memandang sesuatu juga menghasilkan kesimpulan yang berbeda. "Kesimpulan seseorang yang hanya mengamati sekilas dibanding seseorang yang melihat lebih jeli tentunya berbeda. Kembal lagi, lamanya kita memandang sesuatu akan dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap hal tersebut," lanjut Zainal.

"Hidup ini memaknai dan memahami, mengenai kontribusi apa yang akan kita beri, bergantung pada persepsi. Semoga outbound besok (12/2) akan memberi wawasan baru untuk kalian," pesan mantan konsultan PT Shell Indonesia ini pada para peserta seraya menutup perjumpaan mereka.(saa)