ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 Februari 2017, 21:02

ITS Serahkan Hasil Desain Kapal Pengangkut Ikan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak konsorsium antara lain ITS, Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan PT PAL Indonesia. Penyerahan desain kapal diberikan kepada Dr Ir Jumsin Appe MSi, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti.

Peran ITS melalui Departemen Teknik Perkapalan dan Departemen Teknik Sistem Perkapalan adalah melakukan perancangan kapal dengan kapasitas 300, 600, dan 900 Gross Tonnage (GT). Desain tersebut untuk pengangkut kapal hidup dan ikan beku. "Untuk Departemen Teknik Transportasi Laut melakukan analisa operasi dan sosialisasi pnelitian," ungkap Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD, Dosen Teknik Sistem Perkapalan.

Kemudian bagian dari unit lain ITS ikut turun tangan, yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). "Peran mereka adalah membantu mempersiapkan dan mematenkan hasil karya konsep desain kapal pengangkut ikan (fish carrier, red) ini. Ada enam paten dan lima desain industri yang diusulkan," tutur Saut.

Berbarengan dengan penyerahan desain, Dirjen Penguatan Inovasi akan melakukan monitoring perkembangan desain kapal pengangkut ikan yang telah berjalan selama satu tahun ini.

Sementara itu, Prof Dr Ir Ketut Buda Artana MSc, Wakil Rektor IV memaparkan tujuan lain penelitian adalah melihat peluang partisipasi ITS nantinya pada pameran teknologi di Hari Teknologi Nasional pada Agustus di Makassar dan sebagai penjajakan Science and Technological Park (STP).

Ketut menambahkan, langkah selanjutnya adalah merealisasikan desain tersebut dan menggandeng industri yang tepat. Dua minggu mendatang Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar) RI dan
Kementrian, Kelautan, dan Perikanan (KKP) akan bertandang ke ITS guna mendiskusikan
bagaimana desain tersebut dapat diaplikasikan.

"Dengan harapan KKP bisa memberikan rekomendasi industri yang kooperatif dan cocok dengan desain tersebut," ungkap Ketut ketika ditemui ITS Online.

Dengan memiliki beberapa keunggulan, imbuh Ketut, membuat kapal ini berbeda dengan kapal pengangkut ikan pada umumnya. Keunggulan tersebut dapat mempertahankan ikan tetap hidup saat diangkut.

"Jadi, akan ada tanki penampungan yang memungkinkan ikan hidup dengan sistem ventilasi yang suplai oksigennya sesuai dengan keadaan laut begitupula dengan intensitas cahaya yang disesuaikan sebagaimana mestinya habitat mereka," tutur Ketut.

Selain itu kapal ini dilengkapi dengan Early Warning System atau Automatic Identification System yang digunakan untuk memantau keselamatan kapal dan instalasi laut.

"Hal tersebut menjadi lebih menarik karena dapat diakses melalui telepon genggam dan menggunakan sinyal radio sehingga lebih murah dibandingkan dengan satelit. Kapal yang dapat dioperasikan adalah dengan muatan 200 GT," jelas dosen departemen Teknik Sistem perkapalan ini.

Pada kunjungan Dirjen Penguatan Inovasi ini, ITS tak hanya menampilkan kapal tetapi juga karya lainnya, seperti beton geopolymer, desain kereta monorail, dan smart edu paddle wheel boat.

”Harapan kedepan dengan kunjungan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi ini dapat menghasilkan karya yang lebih besar dan perkembangan STP makin pesat sehingga dapat dengan segera dijadikan produk,” pungkasnya. (Ifa/van)

Berita Terkait