ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Januari 2017, 17:01

Dosen Harus Bisa Jadi Panutan Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagai seorang pendidik yang telah puluhan tahun mendedikasikan diri di ITS, tentunya menyisakan banyak kenangan mendalam bagi Ami. Sebagai pendidik, kata Ami, ikhlas adalah kewajiban. "Menanamkan jiwa ikhlas pada mahasiswa itu sangat penting," jelasnya.

Selain itu, Ami juga menerapkan sifat jujur, bisa jadi teladan atau panutan, adil, berakhlaq mulia, tawadhu’ dalam membagi ilmunya. "Kita nggak boleh sombong," tambahnya.

Ami juga mengatakan, seorang pendidik harus punya sifat berani, mempunyai jiwa humor yang sehat, serta mampu menahan amarah. Baginya, mengajar adalah sebuah ibadah. "Ibadah dengan hati yang ikhlas dan dengan kasih sayang. Supaya merangkul mahasiwa bisa dilakukan dengan baik," terangnya.

Ami sendiri telah bertugas sebagai dosen ITS sejak tahun 1985. Pengalaman paling membekas bagi Ami selama bertugas di ITS adalah ketika menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Transportasi pada tahun 2000-2004. "Saya dibantu Pak Budi Wibowo. Waktu itu saya sempat menolak, tetapi dirayu Pak Nuh berkali-kali sampai ke rumah karena itu amanah," tuturnya.

"Terima kasih kepada Pak Ridho yang telah membantu menyusun kurikulum D4, Pak Djoko Sulistiono, dan Pak Yusuf yang suka usil mengganggu kakaknya. Serta ibu-ibu dosen, teman berkumpul," ucap Ami sambil menahan air mata.

Selain Ami, ada dua orang lagi dari Prodi Diploma Sipil yang juga purna tugas tahun ini. Mereka adalah Ir Choirul Anwar yang bertugas sebagai dosen, dan Amin Sutejo, laboran dari Laboratorium Mekanika Tanah. Amin sendiri pernah bekerja di Dikti pada tahun 1985 sampai 1986.

"Terima kasih sekali atas pendidikannya. Kepada teman-teman teknisi, pimpinan-pimpinan yang membantu saya di berbagai kota. Dari sebelum hingga sesudah saya jadi laboran di sini," ungkap Amin penuh syukur. (mbi/mis)

Berita Terkait