ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
14 Januari 2017, 17:01

Penanggulangan Dini Jadi Solusi Pohon Tumbang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Amin sapaan akrabnya, mengatakan fenomena alam ini terjadi setiap tahunnya. Meski begitu, hal ini belum menjadi perhatian khusus bagi para pemegang kebijakan.

"Orang berpikir pohon tumbang adalah bencana alam, sehingga fenomena ini dianggap wajar. Pola pikir inilah yang harus diubah," ujar Amin.

Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim ITS ini menambahkan penanggulangan dini sebelum memasuki musim hujan seharusnya menjadi kegiatan yang diagendakan. Salah satunya adalah pembuatan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) mengenai pemeriksaan, perawatan dan peremajaan pohon yang ada di ITS.

"Bahkan jika perlu dibuat unit khusus untuk mengatasinya," tambahnya.

Di dalam SOP, Amin melanjutkan bahwa pemeriksaan pohon dilakukan untuk mengetahui kondisi setiap pohon yang ada. Sebab keroposnya pohon tidak dapat dilihat secara kasat mata. Tak hanya itu, penggantian pohon lama dengan pohon baru pun bisa menjadi alternatif pilihan.

"Karena pohon dengan diameter lebih dari 30 sentimeter atau tinggi tiga meter dapat membahayakan nyawa apabila tumbang," jelas Amin.

Dosen Jurusan Teknik Geofisika ini membeberkan faktor yang dapat menjadi akibat utama tumbangnya pohon di ITS. Menurut Amin, keroposnya batang karena kering dan kecilnya akar yang tidak mampu menopang tinggi serta besarnya kanopi pohon menjadi faktor dalam yang harus diperhatikan. Sedangkan, faktor luarnya yaitu tanah berawa serta besarnya kecepatan angin.

"Pohon di ITS ini ditanam dengan cara setek sehingga tidak ada akar tunggang utama sebagai penahan.Tanah sekelilingnya pun sudah dipadatkan sehingga petumbuhan akar menjadi terbatas," papar Amin sambil menunjuk akar salah satu pohon yang tumbang.

Amin menjelaskan sejauh ini tindakan yang dilakukan dalam menangani pohon tumbang di ITS hanya sekedar pemangkasan. Berbagai upaya dan usulan yang telah dilontarkan pun belum terlalu didengar. Meski begitu, hal ini sempat diwacanakan melalui Bolo Eco Campus.

"Bukan hanya ITS, dimana-mana pun masih belum diperhatikan. Padahal pohon seharusnya diperhatikan sama seperti bangunan. Kita sebagai akademisi dan contoh masyarakat harus berani memulai," pungkas Ketua Laboratorium Geofisika ini. (arn/van)

Berita Terkait