Barunastra, sesuai namanya, memang diciptakan untuk menjadi The Weapon of The God of The Sea. Terakhir kali berlaga, Barunastra berhasil mengantongi juara satu pada kategori Autonomous Surface Vehicle dan juara dua serta The Best Design pada kategori electric remote control dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN).
Barunastra sendiri terbagi dalam tiga tim yakni Nala V, Hydros, dan Astramaya Evo. Masing-masing tim memiliki sejumlah tim inti dan tim support. Saat berlaga di KKCTB, Mohamad Rival Faozi, ketua Barunastra kategori Electric Remote Control menjelaskan bahwa ia memiliki tiga tim inti dan empat tim support.
Tiga tim inti tersebut terdiri dari dua mahasiswa semester lima dan satu mahasiswa semester tujuh. Rival sendiri juga menginjak tahun ketiganya di ITS. Untuk tim supportnya, ia memilih angkatan 2015 untuk mengisi semua posisi. "Kebetulan semuanya dari Departemen Teknik Perkapalan," lanjut Rival.
Pencarian bibit-bibit penerus Barunastra ini berbeda-beda. Ketua tim Autonomous Surface Vehicle, M Galih Ghafara, memilih menerapkan sistem open recruitment bagi anggota barunya. Berbeda dengan Electric Remote Control dan Fuel Engine Remote Control yang anggotanya diambil dari Badan Semi Otonom (BSO) Hydromodelling di Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal).
Dikatakan Rival, tim support sengaja selalu dilibatkan dalam perlombaan nasional maupun inyternasional. Harapannya, dari setiap lomba, tim support dapat belajar banyak hal untuk persiapan kompetisi kompetisi berikutnya. "Yang pasti, Barunastra harus tetap berkarya dan berinovasi," pungkasnya. (id/ven)