ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Desember 2016, 05:12

ITS Juara Lomba Debat Nasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (5/11) lalu, tiga mahasiswa dari Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) tak serta merta menyabet juara dua. Adalah Jennie Yuwono, Matahari Dyah Arianne, dan Nur Rhaeni Febrianti Ekaningtiyas yang harus melewati tiga babak penyisihan sebelum dinyatakan sebagai pemenang.
"Babak pertama kami mengikuti seleksi menulis esai dengan tema pariwisata. Kami mengangkat tema eksternalitas negatif pariwisata di Kota Batu," terang Jennie. Setelah berhasil lolos ke dalam enam belas besar, Jennie dan tim langsung berlaga di meja debat.
Jennie selaku ketua tim menjelaskan, bahwa babak selanjutnya yaitu debat dengan sistem asian parliamentary. Sistem ini dipakai sampai terpilih pemenang dari masing-masing chamber (ruangan, red) debat. 
"Kami pemenang dari chamber selatan setelah berdebat selama tiga babak," ungkapnya melanjutkan. Selanjunya, mereka menjalani babak final dan keluar sebagai pemenang.
Ketika ditanya soal persiapan mengikuti lomba, tiga mahasiswa tersebut mengaku tak butuh waktu lama untuk persiapan. Matahari, salah satu anggota mengaku, ia dan kawan-kawan mulai research serius sehari sebelum di hotel tempat mereka menginap. 
"Karena yang dinilai bukan matter-nya aja, jadi manner dan method kami juga dinilai. Saya rasa, karena kita PWK, jadi sudah ada dasar untuk membuat method sama," jelas Rhaeni.
Tak melulu lancar, tantangan terbesar dalam  debat kali ini menurut Rhaeni, yaitu case building yang hanya berlangsung enam menit. Hal tersebut juga diamini oleh Jennie dan Matahari. 
"Selain itu, kami juga sempat keder sama tim lawan yg jago, apalagi kalau sudah mulai menekan nada bicaranya," tambah Jennie.
Sebelumnya, tiga mahasiswi planologi tersebut tak pernah menyangka dapat menyabet juara dua. "Kami tidak menyangka, karena lawannya memang sudah advance semua, dan prestasi jurinya juga sudah tingkat internasional. Saya merasa, kesempatannya kecil," ujar Matahari khawatir.
Matahari menambahkan, dengan teamwork, beban yang dirasakan tidak seberat ketika sendirian. Terlebih lagi ketika debat, hasil dari pemikiran tim akan lebih bagus karena tiap anggota memiliki prespektif masing-masing terhadap suatu isu. "Apalagi ada 1st, 2nd, and 3rd speaker yang idenya harus saling mendukung," terangnya.
Jennie berharap agar mahasiswa tidak ragu-ragu untuk ikut lomba, walaupun lombanya masih terbilang baru. Sedangkan Matahari menekankan, sebagai mahasiswa, jangan terlalu lama berdiam diri di zona nyaman, hanya kuliah dan pulang. "Mulai explore potensi diri masing-masing dengan mengikuti berbagai kompetisi," pungkasnya mengakhiri. (id/oti)

Berita Terkait