Survei yang dilakukan selama satu caturwulan sejak Mei 2016 tersebut, dipimpin oleh Dr Widyastuti SSi Msi, Koordinator PPK SAC ITS. Survey kepuasan pengguna lulusan ITS itu dilakukan untuk mengukur kualitas alumni ITS dari sudut pandang pengguna.
"Kami ingin memastikan alumni ITS memiliki kriteria yang sesuai dengan keinginan industri," tutur Widyastuti pada ITS Online.
Selaras dengan keinginan Widyastuti, National Association of Colleges and Employee (NACE) telah melakukan survei pada tahun 2009, menemukan beberapa kriteria keterampilan yang dibutuhkan tiap lulusan baru pendidikan tinggi.
NACE menyebutkan, bahwa kemampuan komunikasi menduduki tingkat kepentingan paling tinggi, disusul dengan integritas dan kerjasama tim, interpersonal skill, etos kerja, inisiatif, kemampuan adaptasi, dan kemampuan analitis.
Berdasar pada poin poin tersebut, Widyastuti melakukan survei terhadap beberapa perusahaan yang merekrut mahasiswa ITS, diantaranya PT Pertamina, PT PLN (Persero), PT Angkasa Pura II, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT INKA (Persero), dan beberapa perusahaan lain.
Beberapa poin yang sama ia temukan seperti kemampuan berprikir kritis, kemampuan berkomunikasi, manajemen waktu, bekerja dibawah tekanan, daya analisis, negosiasi, manajemen proyek, kemampuan presentasi ide, kemampuan adaptasi.
"Selain itu, terdapat pula sifat-sifat yang krusial, seperti loyalitas dan integritas, kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif, dan masih banyak lagi," terang Widyastuti.
Berdasarkan perbincangannya dengan berbagai direktur perusahaan, Widyastuti menemukan bahwa masih banyak alumni ITS yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang jauh berbeda dengan dunia kuliah.
Hal itu menyebabkan alumni tidak mampu bertahan lama di perusahaan. "Bahkan, beberapa orang akhirnya memilih pindah perusahaan atau alih alih melanjutkan pendidikannya," ujar dosen Teknik Material dan Metalurgi tersebut.
Widyastuti percaya, softskill alumni ITS tidak dilatih didalam kelas. Pengalam organisasi, lomba, maupun keikutsertaan mengikuti berbagai pelatihan menjadi kunci utamanya. Oleh karenanya, Widyastuti berencana untuk menyediakan pelatihan bagi calon calon alumni ITS.
"Jika diperlukan, SAC ITS bersedia menyelenggarakan pelatihan berkala agar alumni ITS dapat bekerja dengan nyaman di industri," tutup Widyastuti. (ven/oti)