"3S adalah bukti bahwa ITS siap menjadi pionir bagi perguruan tinggi lain dalam hal kebajikan," ungkap mahasiswa Departemen Teknik Geomatika Angkatan 2016, Muhammad Tajudin. Gerakan ini penting sebab berdasarkan pengamatan Tajud, mahasiswa di ITS cenderung kurang saling menyalami satu sama lain.
Ia menambahkan bahwa salam yang dimaksud bukan hanya Assalamu’alaikum saja. Sebab, salam pada dasarnya adalah bentuk sapaan kepada orang lain, sehingga dapat digunakan secara universal. "Selamat pagi, selamat siang, dan selamat malam juga termasuk salam," tuturnya.
Bebeda dengan salam, sopan dan santun justru lebih mengarah kepada sikap, yakni bagaimana tingkah laku seseorang dihadapan orang lain. Perihal masalah ini, Tajud juga berpendapat bahwa sopan santun mahasiswa ITS masih kurang. "Bahkan salah satu dosen saya pernah mengeluhkan sikap mahasiswanya yang kurang sopan," papar Tajud.
Menurut Tajud, gerakan 3S ini seharusnya berjalan secara dua arah. Dua arah dalam hal ini bukan hanya terbatas komunikasi antar mahasiswa semata, namun juga dosen. "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari," tutur Tajud mencontohkan.
Artinya, bagaimanapun baiknya sebuah program apabila pelakunya tidak mau bekerjasama untuk menyukseskannya maka akan sia-sia. "Kunci keberhasilan terletak pada pelaksananya. Kalau saya sendiri jujur masih perlu suri tauladan," sambungnya.
Meski demikian, Tajud sendiri mengaku masih sering sungkan dalam memberi salam, terutama apabila belum saling kenal. "Kenal saja tidak, gimana mau ngasih salam," gelontornya. Tajud berharap akan tercipta sebuah lingkungan mahasiswa yang lebih humanis melalui gerakan 3S ini.
Senada dengan Tajud, mahasiswa Departemen Statistika Angkatan 2015, Mochammad Farros Fathur Roji, juga mengungkapkan dukungannya pada gerakan ini. "Menurut saya gerakan ini sangat bagus, lagipula saat ini ITS memang sedang booming dalam membangun peradaban madani," tuturnya.
Farros mengungkapkan, salah satu bentuk perwujudan peradaban madani adalah dengan menebar salam kepada sesama, sopan terhadap guru yang mengajarkan ilmu, serta santun dalam berperilaku. "Bukankah negara kita saat ini terancam krisis moral, banyak sarjana cerdas namun tidak mencerminkan akhlak yang baik. Salah satu dampaknya adalah korupsi yang merajarela," papar mahasiswa asal Pasuruan ini.
Farros berharap gerakan 3S akan mencetak model sarjana yang tidak hanya kuat dalam hal IPTEK semata,melainkan juga ramah, sopan, dan santun kepada masyarakat. "Istilahnya adalah sarjana yang tawadhu’," tutur mahasiswa yang mengaku sebagai penggemar kopi ini.
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh mahasiswa Departemen Teknik Elektro Angkatan 2014, Farhan Lutfi. Farhan mengaku belum pernah menyaksikan ada mahasiswa yang menerapkan salam, sopan dan santun pada waktu yang bersamaan. "Hal tersebut baru mungkin terjadi ketika kedua pihak telah terlampau dekat," tuturnya.
Farhan melanjutkan, gerakan 3S seharusnya memang bersifat dua arah, namun tidak disamaratakan pada setiap arah. "Misalnya, tatacara mahasiswa dalam menghubungi dosen tentunya akan berbeda dengan tatacara dosen dalam menghubungi mahasiswa. Namun keduanya harus tetap menerapkan 3S dalam berkomunikasi," terang mahasiswa asal Kebumen ini.
Menurut Farhan, saling menghargai satu sama lain adalah kunci utama untuk merealisasikan gerakan ini. "Gerakan 3S harus terlebih dahulu diterjemahkan dalam bahasa yang dapat diterima oleh seluruh elemen," sambung Farhan.
Selain itu, Farhan juga mengajak sivitas akademika ITS untuk lebih berkaca terhadap dirinya masing-masing. "Lebih baik tidak usah terlalu banyak berkomentar terhadap orang lain, fokus saja dalam memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu," pungkasnya.(qi/akh)
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi