Diselenggarakan di Gedung Rektorat ITS, Selasa (6/12) Drs Suko Widodo M Si, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga menjelaskan tentang pentingnya kemampuan berkomunikasi kepada para dosen ITS.
"Kalau dosen menerangkan sesuatu namun tidak ekspresif, pasti akan sulit untuk membangun chemistry dengan mahasiswanya. Akibatnya, ilmu yang disampaikan tidak dapat diserap sempurna oleh mahasiswa," terang pria yang akrab disapa Suko tersebut.
Menurut Suko, inilah salah satu alasan mengapa kita harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Untuk membangun kemampuan komunikasi yang baik, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui lawan bicara.
Lanjut Suko, mengetahui dengan siapa kita bicara adalah hal yang sangat penting dalam menjalin komunikasi. "Analisis terstruktur dengan berbagai data terperinci yang diangkat oleh dosen ITS dalam suatu seminar keilmiahan akan kehilangan peminatnya bila dituturkan dengan cara yang sama di saluran televisi," jelasnya.
Pria yang membawakan materi mengenai komunikasi efektif tersebut menekankan bahwa proses yang dilakukan selama berkomunikasi akan menentukan personal branding masing-masing orang. Ia menjelaskan proses komunikasi akan meninggalkan suatu kesan, kesan yang didapat oleh lawan bicara inilah yang menjadi personal branding.
Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Universitas Airlangga tersebut menyebutkan ada trik jitu untuk membangun komunikasi yang efektif, yaitu melibatkan angka dan data karena orang akan sangat tertarik bila dalam komunikasi kita melibatkan numerik.
Suko menambahkan ada beberapa hal lain yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi. Diantaranya adalah adanya timbal balik, pesan yang ringkas dan jelas, bahasa yang mudah dipahami, cara penyampaian yang runtut, dan gestur ekspresif.
"Kalau kita bisa membangun komunikasi yang efektif kepada siapa saja, sudah bisa dipastikan personal branding anda akan meningkat tajam," terangnya.
Workshop Intellectual Personal Branding merupakan pelatihan yang diselenggarakan oleh ITS khusus untuk para dosen ITS. Mengangkat tema Kiat Menulis Opini di Media, pelatihan yang baru pertama kali digelar ini menghadirkan Arief Santosa, Redaktur Jawa Pos dan Drs Suko Widodo M Si sebagai pembicara.
Dengan diadakannya pelatihan ini Dr Choirul Mahfud MIP MPdI, selaku perwakilan panitia, berharap agar dosen ITS berani untuk menulis dan mempublikasikan opini mereka kepada publik sekaligus dapat membangun personal branding para dosen ITS. (lys/hil)