Resmi menyabet gelar juara di College Bowl IV, Minggu (27/11), ITS semakin mempertegas eksistensinya sebagai juara bertahan dua tahun berturut-turut. Meski masih berusia tiga tahun, tim ini sudah berhasil menorehkan banyak tinta emas di berbagai kompetisi nasional.
"College Bowl II kami juara dua, tahun lalu alhamdulillah juara satu dan berhasil mempertahankannya hingga tahun ini," ujar M P Gagas Samodra, kapten Tim Seaborg ITS.
Mahasiswa yang akrab disapa Gaza ini mengaku kompetisi tahun ini menjadi ajang pembuktian bahwa kemenangan tahun lalu bukanlah suatu keberuntungan. Oleh karenanya, Gaza dan tim berupaya sangat keras untuk mencetak poin di setiap pertandingan.
"Menjadi juara tahun lalu tak membuat kami berpuas diri, maka dari itu kami ingin juara dengan poin telak," lanjutnya.
Hal ini terbukti dengan skor yang tercipta baik di babak grup, maupun semifinal dan final. Adalah 27-0 ketika melawan UGM, 29-0 UPN, dan 34-6 UII. Sedangkan di babak menuju final ITS kembali mencetak skor 20-0 melawan ITB di perempat final, 20-6 dengan Polban di semifinal dan 27-7 ketika bertemu Unpad di babak final.
"Banyak pemain yang sudah angkatan tua, jadi kami benar-benar kerja keras agar bisa memberikan kado terindah bagi kelulusan kami," ungkap mahasiswa asal Surabaya ini.
Selain membawa nama baik ITS, Gaza menambahkan berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan Tim Seaborg ITS juga menjadi sarana pengembangan olahraga flag football yang masih belum dikenal oleh masyarakat luas, utamanya Surabaya. Tak berhenti di situ, hal ini juga menjadi ajang untuk menarik siswa SMA agar tertarik masuk ITS karena tim Seaborgnya.
"Dan faktanya memang sudah ada loh yang bela-belain masuk ITS karena ITS punya tim flag football terbaik," papar Gaza yang berhasil meraih penghargaan sebagai Most Valuable Player dalam ajang College Bowl IV ini.
Ketika ditanya persiapan menghadapi kompetisi nasional ini, Gaza bercerita bahwa kunci utama dari kesuksesan tim adalah latihan yang lebih keras dari tim lain. Bahkan dalam seminggu, tim berlatih sebanyak empat kali tanpa peduli dengan kondisi cuaca Surabaya yang saat ini didominasi dengan hujan.
"Hujan diterjang, lapangan becek juga tetap dipakai demi latihan. Karenanya ikatan setiap individu dalam tim sangat terbangun," terang Gaza.
Dirinya menambahkan untuk menjaga konsistensi performa tim, pemain senior juga intensif melatih pemain baru secara personal sesuai dengan posisinya masing-masing. Hal ini sebagai antisipasi melihat banyaknya pemain muda dari tim lawan yang berpotensi menjadi pesaing berat di kompetisi selanjutnya.
"Yang terpenting adalah bagaimana menyalurkan rasa cinta mereka terhadap flag football, karena kalau sudah cinta, kemampuan pasti secara otomatis ikut berkembang," pungkasnya. (arn)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,