Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengirim dua tim, tahun ini ITS berhasil meloloskan setiap perwakilannya di tiga kategori yang dilombakan. Ketiga kategori tersebut yakni Kapal Kendali Otomatis (Autonomous Surface Vehicle/ASV) dan Kapal Cepat Listrik dengan Sistem Kendali Jauh (Electric Remote Control/ERC). Sedangkan yang satunya yakni Kapal Cepat Berbahan Bakar dengan Sistem Kendali Jauh (Fuel Engine Remote Control/FERC).

Saat ditemui oleh ITS Online, Darmaji mengaku senang atas keikutsertaan Barunastra 4 dalam Kontes Roboboat. Ia menambahkan bahwa Barunastra telah melakukan persiapan sejak lama, lima atau enam bulan yang lalu. Mulai dari merancang bodi kapal, hingga kendali kapal supaya dapat melakukan manufer dengan baik saat tampil di arena. "Dari kerja keras mereka, terbit optimisme bahwa hasilnya pasti yang terbaik," ucapnya dengan semangat.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa kontes ini membuka peluang bagi ITS. Menurutnya, kontes Roboboat dapat menjadi media pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi para peserta. Sebab para peserta dapat berekspresi untuk menunjukkan kemampuan di bidangnya. "Sebelum membuat kapal yang besar, kan kita belajar membuat kapal kecil terlebih dulu," ujar Darmaji.

Darmaji berharap pemerintah dapat memberikan perhatian kepada kapal-kapal karya ITS. "Kendati yang diperlombakan hanya model, nyatanya ITS mampu membuat kapal besar yang sesungguhnya. Tinggal nunggu yang order. Kalo bisa pemerintah pesan kapal ke kita. Kita mampu kok," ujar Dosen Departemen Matematika tersebut dengan ramah.

KKCTBN 2016 atau Roboboat 2016 sendiri merupakan kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam merekayasa kapal. Mulai dari mendesain badan kapal, menetapkan prinsip engine matching dan merancang sistem otomasinya. Sistem penilaian kontes diberikan berdasarkan penguasaan medan atau lintasan yang dilalui oleh kapal. Tahun ini, KKCTBN rencananya akan digelar di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) besok (29/11). (mbi/ao)