ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
27 November 2016, 20:11

Belajar Asas Kepedulian dari Go-Jek Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berkisah tentang jatuh bangun perusahaan raksasa di bidang transportasi roda dua ini memikat para peserta untuk memenuhi gedung SCC Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Mahasiswa dari berbagai universitas tampak terpukau mengikuti acara yang dihelat oleh Business Management Student Association (BMSA).

"Berkali-kali saya gagal dalam membuat bisnis start up. Karena awal tujuan saya membuat suatu perusahaan ialah demi keuntungan berlipat," tutur Rama Notowidigdo,Chief of Product Officer Go-Jek.

Padahal, pandangan objektif calon pebisnis umumnya ialah guna menggandakan keuntungan dan sebuah ketenaran. Namun, belajar dari pengalaman inilah, Rama menyadari pemikiran calon pebisnis perlu di luruskan lagi. "Dalam membangun perusahaan harus memiliki jiwa di dalamnya, bukan menjadi budak dari uang belaka," ujar pria yang menyelesaikan S1-nya di Missouri State University. 

Seperti asas dasar Go-Jek yang dikenal dengan Social Purpose at the Heart of Business. Asas ini mengajarkan para hadirin mengenai kepedulian sosial dan untuk membantu sesama. "Masalah uang itu bisa menjadi prioritas kedua," pungkas Rama. 

Selain itu, Go-Jek yang dikenal oleh masyarakat sebagai digital platform untuk pemesanan ojek paling besar dan masif  di Indonesia, juga tak mau kalah berkompetisi di era digital. Oleh karena itu, inovasi baru selalu menjadi andalannya.

Go-Food salah satunya. Produk ini merupakan produk pelopor pertama dalam bidang pesan-antar jasa makanan. Yang pada akhirnya diikuti oleh perusahaan kompetitor lainnya yang serupa. Tentu ini membuktikan persaingan yang semakin cepat, membuat suatu perusahaan harus cepat dan tanggap dalam memberikan inovasi. 

Di akhir, forum ini ditutup dengan pembagian kelompok bisnis dan aktivitas diskusi kelompok terarah atau FGD. Memiliki topik Build Up Your Company, kegiatan ini dipandu langsung oleh juru kunci Go-jek Indonesia. (io15/riz)

Berita Terkait