Dalam program ini, ITS membantu mendidik siswa-siswi MA untuk menguasai bidang robotika, desain grafis, dan sinematografi selama lima semester," ungkap Bekti Cahyo Hidayanto SSi MKom, dosen pendamping Prodistik.
Bekti, sapaan akrabnya, menerangkan bahwa ITS sengaja menyasar pada sekolah-sekolah di daerah terpencil yang kekurangan sumber daya pendidik. "Sebagai bukti bahwa ITS mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat" lanjut dosen Departemen Sistem Informasi ITS ini.
"Kami para dosen pengajar datang ke sekolah-sekolah tersebut untuk membina guru-guru serta mengadakan kuliah tamu untuk para siswa. Hal tersebut konsisten kami lakukan selama tujuh tahun ini," terang Bekti. Lelaki berkacamat ini pun menambahkan, di akhir program para siswa akan diberi tugas akhir serta mendapat sertifikat kelulusan.
Untuk mengikuti program ini, sekolah-sekolah tersebut mengajukan proposal pada pihak ITS terlebih dahiulu. Selanjutnya tim Prodistik akan melakukan kunjungan untuk menentukan apakah sarana prasarana di sekolah tersebut mendukung program ini agar dapat berjalan maksimal. Seperti sarana komputer, ketersediaan jaringan internet, dan lain-lain.
"Tiap tahunnya kami menerima tiga sekolah binaan baru" ujar Kepala Laboratorium Pemrograman Sistem Informasi tersebut. Tahun ini, sekolah binaan yang resmi bergabung adalah MA Islamiyah Senori Tuban, SMA Muhammadiyah 1 Gresik, serta MAN Model Palangkaraya.
Salah satu hal yang menarik dari program ini adalah diadakannya Prodistik Competation for Madrasah in IT (Procommit) tiap tahunnya. Procommit merupakan ajang adu kreasi dari ilmu yang telah didapatkan siswa selama program pelatihan.
"Tahun ini Procommit membawahi enam jenis lomba yaitu excel programming, desain batik digital, film pendek, animasi interaktif, robot cerdas, dan sayembara logo Prodistik. Keseluruhannya diiikuti oleh 294 tim dari 28 sekolah," tutup Bekti yang juga menjadi juri Sayembara Logo Prodistik Procommit 2016 ini. (io1/hil)