quot;Pertama saya sampaikan kepada Arga, bahwa masih ada masa pengajuan gugatan, jadi euforianya tolong ditahan dulu," tutur mahasiswa yang akrab disapa Angga ini. Novangga pun meminta Arga bertindak cepat setelah resmi dilantik, mengingat kondisi regenerasi BEM ITS yang sudah terlambat.
Selebihnya, pria asal Gresik ini menyampaikan pendapatnya terkait proses pemira tahun ini. Menurutnya, gelaran tahun ini sudah berjalan lancar tetapi masih ada kendala teknis saat pemungutan suara maupun proses perhitungan.
"Saya mengapresiasi kinerja Panitia Pemilihan Umum (PPU) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sukses menyelenggarakan pemira berbasis e-vote," paparnya.
Ditanya terkait kenaikan angka golongan putih (Golput) tahun ini, Novangga berpendapat, ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. "Salah satu faktor yang menyebabkan angka golput naik adalah tergantung dari bagaimana pihak Tim Sukses Kandidat mampu meyakinkan pemilih," ujarnya. Golput tahun ini sendiri mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Jumlahnya pun mencapai 534 pemilih dari 6580 Daftar Pemilih Tetap.
Sementara itu, Heru Fatkhurrahman, Ketua KPU 2016 mengatakan, angka golput yang masih tinggi dan mengalami kenaikan disebabkan oleh elektabilitas calon yang masih rendah. "Saya lupa berapa jumlah pasti golput tahun lalu, yang jelas angka golput tahun ini naik. Penyebabnya karena masih banyak mahasiswa ITS yang belum mengenal calon," ungkap Heru.
Kendati angka golput tahun ini mengalami kenaikan, pemilihan presiden BEM ITS periode 2016-2017 telah usai dilakukan dan memunculkan nama Arga sebagai peraih suara terbanyak. Untuk itu, Heru menitipkan harapan kepada calon PresBEM yang terpilih agar mampu menjalankan amanah dengan baik.
"Semoga presiden yang terpilih mampu menjalankan visi misi yang dijanjikan saat kampanye," tutupnya. (io19/hil)