ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
24 November 2016, 10:11

Robot ITS Akan Berlaga di Beijing

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ichiro (ITS Championship in Robocup) adalah tim soccer robot atau robot sepak bola karya mahasiswa ITS. Ichiro lahir pada tahun 2012 dan telah turun-temurun dikembangkan oleh setiap angkatan tim.

Saat ini, Ichirotelah mengalami berkembangan di segala bidang. "Tetap menjadi robot sepak bola, tapi dengan mesin robot yang lebih mutakhir," ujar Satria Hafizhuddin, ketua tim Ichiro.

Ichiro sendiri seringkali berkompetisi di Kontes Robot Indonesia (KRI) divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI). Kontes Robot Indonesia (KRI) adalah kegiatan kontes bidang robotika yang dapat diikuti oleh mahasiswa seluruh Indonesia. "Sudah sering dapat juara. Biasanya dapat juara 1 atau 2," terang mahasiswa angkatan 2014 tersebut.

Kali ini tim Ichiro berkesempatan mengikuti kontes robot bergengsi tingkat internasional. Yaitu Federation of International Robot-Soccer Association (FIRA) Hurocup (Humanoid Robot Cup) 2016, yang akan digelar di Beijing, China pada 14-18 Desember mendatang. Rencananya, tim akan berangkat ke Beijing pada Minggu (11/12) dengan mengirim enam mahasiswa dan satu dosen pembimbing.

Fira Hurocup 2016 adalah perlombaan robot sebagaimana pada umumnya. Rencananya, Ichiro akan ikut lomba angkat besi, sprint, marathon, sepak bola, dan obstacle run. Persiapan pun telah dilakukan dengan matang. "Hampir setiap malam mempersiapkan. Mulai dari pemrograman, elektrik, dan mekanik," tuturnya.

Oleh karena itu, IKOMA (Ikatan Orangtua Mahasiswa) memberikan dana hibah untuk mendukung tim yang akan berpartisipasi dalam kontes bergengsi tersebut. Tak tanggung-tanggung, Ichiro mengantongi dana sebesar 52,5 juta rupiah.

"Semoga tim ini bisa selalu berkembang jadi lebih baik. Karena perkembangan robot di luar sana sangat pesat," pungkas mahasiswa asal Samarinda tersebut.

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc Es PhD mengatakan, akan lebih baik lagi apabila produk tersebut bisa dimanfaatkan. "Itu target kita selanjutnya. Bagaimana ini bisa dibuat suatu produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat," imbuhnya.

Joni berharap, tim dari ITS selama sepuluh hari tersebut benar-benar bisa menjaga nama baik bangsa dan negara. Karena dari Indonesia sendiri, tak hanya ITS yang akan berlaga di kontes tersebut, melainkan juga ada tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Ahmad Dahlan.

"Bagi saya yang penting itu proses dan pantang menyerah. Kejuaraan itu bukan perkara menang atau kalah, tetapi proses pembelajaran. Karena juara sejati itu yang bisa mengendalikan diri sendiri," tutup Joni. (mbi/guh)

Berita Terkait