ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
24 November 2016, 01:11

Mahasiswa ITS Sering Keluhkan Sakit Gigi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Belakangan ini jumlah pasien yang mendatangi medical centre ITS yang mengeluhkan kesehatan mulut mereka meningkat, terutama masalah gigi. Hal itulah yang disampaikan oleh Dr Vita Ratnasari S Si M Si ketua UPT Medcen. "Mereka bercerita bahwa kerap kali mereka membuka mulut terasa ngilu" ungkap Vita.

Hal tersebut rupanya terjawab oleh Andra dalam seminarnya. Ia menjelaskan bahwa rasa ngilu sering terjadi dikarenakan adanya gigi bungsu yang tengah tumbuh di permukaan gusi. "Gigi bungsu sendiri merupakan gigi geraham ketiga terakhir yang tumbuh," ujar Dokter yang mendapatkan gelar Ph D di Negeri Sakura.
Namun ada kalanya, lanjut Andra, gigi tersebut tumbuhnya miring atau hanya sebagian saja. "Atau umum disebut gigi impaksi, ini terjadi karena biasanya gigi tersebut tumbuhnya terhalang oleh gigi lain," sambung Andra. Sehingga, tidak heran jika masyarakat dan mahasiswa yang sering berobat mengeluhkan nyeri yang sangat hebat. Sebab gigi ini biasanya sering tumbuh pada rentan usia 17 hingga 27 tahun.
Dokter yang memegang unit Poli Gigi di Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga ini menuturkan, tidak sedikit mahasiswa yang harus ditangani, merupakan pasien karena permasalahan gigi geraham bungsu ini. Bahkan, lanjutnya, antriannya hingga tiga bulan untuk menunggu giliran operasi. "Terlihat sepele, namun seringnya tidak disadari oleh orang-orang," ucap dokter spesialis bedah mulut ini.
Penyebab utama munculnya masalah gigi tersebut antara lain karena adanya gigi besar namun rahangnya kecil. "Sulit untuk mencegahnya, tapi idealnya setiap habis makan harus sikat gigi. Sebab, sisa makanan pada penderita gigi miring maupun impaksi, akan sulit dibersihkan,” paparnya. Hal itulah yang menjadi fakto pemicu adanya karies gigi dan lubang.
Ia berpesan bahwa banyaknya faktor penyebab rasa ngilu yang dahsyat ini membuat orang harus lebih memperhatikan tentang kesehatan gusi dan mulut. "Bayangkan jika satu buah gigi rusak, harga dari implan gigi yang baru berkisar 10 hingga 15 juta" Ucapnya seraya mengkampanyekan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.
Karena itu, jika tidak mau meraih kocek yang mahal untuk perawatan gigi, alangkah baiknya jika kita mulai merawat gigi dari hal yang terkecil. "contohnya dengan menggosok gigi setelah makan, guna menghindariadanya sisa makanan yang terhimpit," tutup Andra. (owi/io15/oti/ao)

Berita Terkait