Saat menjadi pembicara di kuliah tamu yang menjadi rangkaian acara Dies Natalis 59 Teknik Sipil ITS, Toeloes Budi, alumni Departemen Teknik Sipil menegaskan keguyuban Teknik Sipil ITS ini sudah terasa, "Kalau ada orang yang menganggu keguyuban Teknik Sipil ITS, akan saya datangi dan saya ajak bicara," ucapnya tegas

Selama rangkaian kegiatan Dies Natalis, atmosfer kekeluargaan memang kental terasa. Ketua Departemen Teknik Sipil ITS, Tri Joko Wahyu Adi PhD menuturkan selain kuliah tamu, alumni juga mengarahkan hingga informasi kerja praktik. "Bahkan komisariat alumni di Jakarta selalu memfasilitasi mahasiswa yang berkunjung ke Jakarta untuk urusan mencari kerja misalnya," tuturnya.

Alumni Teknik Sipil ITS juga turut menyukseskan akreditasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Istiar ST MT, Sekretaris Program Studi Sarjana bercerita, ketika tiba hari penilaian, Ketua Komisariat Alumni Teknik Sipil ITS sampai meluangkan waktunya untuk datang ke Surabaya.

"Padahal beliau waktu itu juga memiliki jadwal di siang harinya untuk bertemu dengan klien dari perusahaan Jepang," ujar Istiar. "Tim penilai dari AUN-QA sampai memuji beliau," kisahnya. Akhirnya, Departemen Teknik Sipil ITS mendapatkan penilaian lima dari skala satu sampai tujuh, nilai tertinggi selama tim penilai AUN-QA berkunjung di jurusan-jurusan ITS.

Memang ketiga elemen, yakni jurusan, mahasiswa, dan alumni, merupakan elemen yang perlu disinergikan. Seperti yang dikatakan Gunawan Wibisono, Ketua Panitia Dies Natalis ini. "Ketika ketiganya bersinergi dengan baik, akan tercipta lulusan yang baik pula," kata Gunawan.

Menurut Gunawan, hal tersebutlah yang mencerminkan capaian mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS saat ini. Diantaranya adalah Juara Umum Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) IX, hingga memperoleh Piala Cipta Reka Titian Indonesia. Juga Juara II Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) VII.(io11/riz)