Mengangkat tema Implementasi Fit for Purpose Land Administration di Indonesia, acara tersebut mendatangkan Prof Stig Enemark, President Federation Internationale des Geometres, penemu Fit for Purpose Land Administration.
"Acara ini diadakan untuk mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) dan program pemerintah yang menargetkan 100 persen tanah di Indonesia tersertifikasi pada tahun 2025," terang Dwi Budi Martono ST MT, ketua panitia.
Seminar ini sendiri, tutur Dwi, diadakan karena adanya kesadaran mengenai tren administrasi tanah yang ada di Indonesia. Mulai dari pemetaan tanah hingga pendaftaran tanah tersebut.
"Dalam kurun waktu dua bulan kedepan, tiga kota besar di Indonesia yakni Surabaya, Batam dan Jakarta akan melakukan administrasi pertanahan. Diharapkan tanah di tiga kota tersebut sudah tersertifikat lengkap pada tahun 2017," tambahnya.
Sementara itu, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, Rektor ITS mengatakan bahwa Ia mendukung penuh kegiatan tersebut. Apalagi adanya seminar itu untuk mendukung program Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dalam merealisasikan SDG’s. "Negara yang beradab adalah negara yang ikut mendukung proses SDG’s," terang Joni.
Joni berharap, adanya seminar Fit for Purpose (FFP) bisa menjadi terobosan baru untuk menghasilkan sertifikasi tanah yang cepat dan murah. "Khususnya untuk daerah Jawa Timur (Jatim). Harapannya Jatim bisa menjadi pelopor penerapan FFP," ucapnya.
Tak melulu bergulat dengan seminar, kegiatan tersebut juga menampilkan beberapa stan bagi para pengunjung yang ada di luar gedung robotika. Di dalam stan tersebut, para pengunjung yang mampir dimanjakan dengan pemandangan berbagai peralatan yang digunakan dalam pemetaan tanah. (jel/io9/hil)