Rofi Arga Hardiansyah, Capres BEM nomor urut 2 menjelaskan, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebagai eksekutor kaderisasi. Sedangkan, birokrasi sebagai penentu kebijakan. "Nah, BEM ITS posisinya ada di tengah, irisan antara mahasiswa dan birokrasi. Mencari tahu keinginan keduanya dan menggabungkannya,†ujar mahasiswa yang akrab disapa Arga ini.
Masih dalam ajang head-to-head kedua calon menyampaikan pendapat, dibahas pula tentang Musyawarah Besar (Mubes) V yang hingga saat ini penyelenggaraannya tak kunjung selesai dibahas. "Kami sudah menyusun timeline Mubes V. Bulan Februari mulai melakukan diskusi terbuka, kemudian di bulan April sudah masuk diskusi mendalam, dan seterusnya," kata Arfiq, calon asal Jurusan Teknik Fisika.
Beralih ke topik pergerakan mahasiswa, Muhammad Irwan Rahmat turut bertanya mengenai wadah pergerakan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya selain turun ke jalan. Si nomor 1 pun berpendapat, melakukan kajian dan menyampaikan hasilnya ke meja pemerintahan, menurutnya adalah upaya yang tepat.
"Kami juga akan memasukkan sekolah politik ke dalam bagian sekolah integrasi, tanpa menafikan bahwa turun ke jalan juga upaya penyampaian aspirasi," tutur Arfiq.
Sementara itu, si nomor 2 memberikan gambaran tren pergerakan mahasiswa saat ini. Ia mengajak mahasiswa dengan berkaca dari kiprah mahasiswa ITS saat ini, seperti pembuatan lima stadion di Indonesia untuk Piala Dunia 2026. Tak hanya itu, mahasiswa berhasil mengkampanyekan karyanya melalui penyebaran video sebagai bentuk pemanfaatan teknologi.
"Membuat ITS terkenal dengan kiprahnya sampai viral di media sosial. Selain itu, pembuatan karya tulis sebagai bentuk kontribusi juga menjadi contoh pergerakan mahasiswa di zaman sekarang," papar Arga.
Sedikit mengisahkan motivasi para calon ini, Arga mengaku termotivasi oleh Anies Baswedan. Ia mengutip perkataan Anies, yakni Indonesia tidak butuh pemuda yang suka mengkritik, tetapi Indonesia butuh pemuda yang mampu memberikan solusi.
"Ada tiga cara dalam memberikan solusi, melalui perbuatan, perkataan, dan doa. Solusi berupa perbuatan adalah yang akan saya lakukan. Itulah yang mendasari saya menjadi Capres BEM," kisah Arga. Lain pula dengan Arfiq yang mengisahkan dirinya termotivasi karena kacamatanya melihat permasalahan yang ada di Keluarga Mahasiswa (KM) ITS kian bertubi-tubi.
Menjelang akhir tahun 2016, tinggal menghitung waktu untuk ITS mendapatkan predikat barunya, Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Presiden BEM ITS, Novangga Ilmawan berhasil menggiring kedua calon dalam bahasan isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Menurut Arfiq, UKT muncul karena banyaknya iuran-iuran yang dibayarkan setiap bulan, maka dibuatlah sistem UKT. Di sisi lain, Arga berpendapat landasan UKT muncul karena keinginan pemerataan kondisi ekonomi mahasiswa. Sehingga dari UKT bisa berjalan subsidi silang antara mahasiswa mampu kepada mahasiswa yang kurang mampu. Mengenai kebijakan UKT yang nanti terjadi akibat perubahan status ITS, kedua calon sepakat menolaknya. (io19/riz)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi