Hal ini diungkapkan oleh Dr Setiawan MS selaku ketua PDPM LPPM ITS. Setiawan, nama akrabnya, mengungkapkan kerjasama antar kampus diperlukan untuk pembinaan yang lebih menyeluruh di lokasi eks Dolly. "Hal ini karena lingkup disiplin ilmu ITS terbatas," ungkapnya.
Hal ini karena ITS merupakan kampus berbasis sains dan teknologi, sedangkan program CSR juga membutuhkan pihak yang memahami bidang sosial dan kesehatan. "Harapannya kita dapat membantu rehabilitasi dari aspek psikologis hingga peningkatan intelejensi," ungkap dosen Departemen Statistika ini.
Beberapa kampus sudah mengkonfirmasi keikutsertaannya terhadap acara rehabilitasi ini. Diantaranya adalah Universitas Bung Tomo(UNITOMO),Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM). "Selain itu Universitas Tujuhbelas Agustus (UNTAG), dan Universitas Narotama juga sudah konfirmasi" tegas ketua PDPM LPPM ITS.
Seperti yang diketahui sebelumnya, penutupan gang Dolly pada juni 2014 silam menuai banyak kontroversi. Banyak yang khawatir akan hilangnya mata pencaharian warga sekitar. Untuk itulah muncul beberapa gerakan untuk memberdayakan masyarakat agar tidak kehilangan pendapatannya.
Pemerintah Kota Surabaya juga mulai menggandeng berbagai perguruan tinggi di Surabaya untuk memberikan kontribusinya, baik dalam aspek fisik ataupun moral. Salah satunya ITS.
Tentunya upaya ini akan memakan waktu yang lama jika di jalankan sendiri-sendiri. Maka dari itu, ITS mulai menggandeng perguruan tinggi lain untuk mempercepat proses rehabilitasi warga Dolly. (io15/gol)
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh