ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
13 November 2016, 17:11

Peralihan Sumber Energi Dihadang Banyak Kendala

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hingga saat ini sumber energi bahan bakar fosil masih terus mendominasi. Terutama jika dibandingkan dengan berbagai energi terbarukan yang dijanjikan menjadi solusi. Dalam kuliah tamu bertajuk Energy Day Gathering, Sabtu (12/11), Ir Soedibyo memaparkan berbagai kendala yang ada.

"Salah satunya adalah suplai energi terbarukan yang tidak bisa didapatkan dengan jumlah yang stabil," terang Soedibyo yang juga dosen Jurusan Teknik Elektro ITS.
Lelaki yang akrab disapa Dibyo ini menambahkan, hal tersebut akan menyulitkan penggunaannya yang mengharuskan kestabilan energi guna memenuhi kebutuhan pasar. Tak hanya itu, pemanfaatan energi terbarukan juga akan berdampak pada kenaikan harga energi yang disebabkan oleh tingginya harga peralatan pendukung.
"Dalam hal ini memang nyatanya bahan bakar fosil lebih murah. Sehingga ada kontra antara efisiensi harga dengan efisiensi energi," ujarnya.
Meski telah banyak dilakukan riset mengenai energi terbarukan, jumlah energi yang dihasilkan masih kecil dan belum sebanding dengan jumlah yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil. Hal ini membuat pengalihan energi semakin diabaikan oleh sejumlah produsen energi.
"Sejauh ini solusi yang bisa diberikan adalah pengombinasian energi terbarukan dengan fosil. Hal ini terbukti mampu menghemat hingga 40 persen dalam empat tahun," jelas Dibyo.
Kegiatan yang menggandeng Schneider Electric Indonesia ini juga membuat perusahaan tersebut angkat bicara. Pasalnya efisiensi energi dan energi hijau juga menjadi beberapa target capaian bagi Schneider sendiri. Diwakili oleh Ashiela Anggiana Putri, Rekruiter Senior dan Branding Pegawai, Schneider memperkenalkan berbagai teknologi pendukung peralihan energi.
"Contohnya adalah panel surya dan konverternya. Selain itu kami juga mengadakan kompetisi Go Green in the City yang merupakan wujud aksi nyata Schneider bagi lingkungan," jelas Ashiela.
Schneider juga sempat memberikan produk gratis berupa lampu kecil yang bersifat ramah lingkungan. Dengan adanya hal ini diharapkan masyarakat akan familiar dan terbiasa menggunakan teknologi hijau yang ramah lingkungan. (arn/hil)

Berita Terkait