ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 November 2016, 06:11

ITS Wakili Indonesia Dalam ISWA-SWIS 2017

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengenalkan Program Adiwiyata sebagai salah satu penanganan masalah sampah di Indonesia membuat Galuh Sekar Arum sukses menjuarai kompetisi esai ISWA-SWIS 2017. Tak tanggung-tanggung mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan ini pun memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Winter School di Universitas Texas secara cuma-cuma.

"Kaget juga ketika tahu bahwa saya adalah satu-satunya yang berasal dari Indonesia," ujar perempuan yang akrab disapa Arum itu.
Program Adiwiyata menjadi topik bahasan yang Arum pilih untuk diangkat permasalahannya. Program yang sudah diterapkan sejak 2006 di banyak sekolah ini rupanya menjadi ciri khas pendidikan manajemen sampah di Indonesia. Menariknya, program ini hanya dapat ditemui di Indonesia dan mulai diadaptasi oleh beberapa negara.
"Salah satu programnya adalah bank sampah dan kini diadaptasi oleh Filipina," jelas mahasiswi kelahiran 1996 ini.
Mengambil studi di Kelurahan Semampir Surabaya, Arum mengaku program ini terbukti mampu mereduksi jumlah timbunan sampah dengan sangat efektif. Bahkan mencapai lebih dari 12 persen dibandingkan sekolah Non-Adiwiyata yang hanya mencapai dua persen saja. Hal ini menjadi stimulus yang baik, utamanya bagi anak-anak, untuk terbiasa mereduksi sampah dalam kehidupan sehari-hari.
"Bahkan jika diproyeksikan, program ini pada tahun 2026 akan mampu mereduksi sampah hingga hampir 25 persen," tambah mahasiswi asal Balikpapan ini.
Tak hanya program bank sampah, kegiatan sekolah Adiwiyata lain yang turut menyumbang partisipasi reduksi sampah adalah aktivitas komposting. Dalam kegiatannya, siswa tak hanya diajak mengolah sampah organik menjadi kompos namun juga dikenalkan secara langsung dengan program reduksi sampah berbasis 3R.
"Jika dihitung, dari total 16 sekolah yang menjadi sampel angka yang dihasilkan benar-benar mampu mengurangi beban pengolahan sampah di TPA Benowo. Hal ini sangat baik mengingat kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo juga mulai berkurang," paparnya.
Ditanya mengenai Program Winter School yang akan diikutinya, Arum mengaku sangat senang. Pasalnya, program ini merupakan acara bergengsi yang hanya akan diikuti oleh 40 partisipan tiap tahunnya dari seluruh dunia.
"Harapannya saya dapat benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar banyak dan mengenalkan berbagai sisi lain Indonesia," pungkasnya. (arn/hil)

Berita Terkait