Guru besar Teknik Mesin ITS itu mengenakan setelan jas hitam ketika ditemui di ruang kerjanya. Dengan nada yang berhati-hati, ia mulai mengutarakan pendapatnya mengenai penyelenggaraan Dies Natalis ITS. "Acara seperti ini mestinya tidak perlu dilaksan akan terlalu mewah, yang utama adalah bagaimana kita membangun kebersamaan antar civitas ITS," katanya.
Triyogi mengatakan, pendapatan ITS selain dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) menurun drastis, karena dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang kurang baik. Oleh sebab itu, menurutnya peringatan milad ITS tidak perlu terlalu mewah.
"Kalau membuat acara yang mewah itu kan nanti butuh bantuan banyak perusahaan untuk sponsorship. Sedangkan perusahaan sendiri banyak yang mengalami kesulitan dengan kondisi ekonomi saat ini," terangnya.
Menurutnya, peringatan ulang tahun ITS sebaiknya dipergunakan untuk menjadi ajang pamer hal apa saja yang dimiliki oleh civitas ITS. Lebih lanjut, pameran tersebut bisa dari hasil penelitian atau karya-karya dosen dan mahasiswa.
Pria asal Tulungagung ini mengaku, pada saat dirinya memimpin memang sempat melaksanakan Dies Natalis yang bisa dibilang mewah, yaitu ketika Dies ke-53. "Pada saat itu memang memungkinkan karena kerja samanya bagus, alumni juga banyak membantu. Tapi sebaiknya hal seperti itu dilaksanakan sekali saja tiap dekade," jelasnya. (yan/mis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan