Oleh : Dadang ITS |
253
|
Source : -
Usia 8-12 tahun merupakan usia yang tepat untuk mulai mengenali diri sendiri. "Terlepas dari keterbatasan mereka, kami ingin anak-anak panti memiliki media untuk menyalurkan minat dan bakat mereka," ujar Miftachus Salimah, ketua pelaksana.
Mifta mengatakan, program ini merupakan program berkesinambungan. Di tahap awal ini adalah tahap pendampingan untuk memetakan potensi mereka. Pemetaaan potensi dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi kecil.
Tiap sepuluh anak panti dibimbing oleh enam mahasiswa. Di mana mahasiswa juga dituntut untuk membangun komunikasi yang baik agar anak panti dapat terbuka tentang diri mereka. "Charity Event semacam ini akan besar dampaknya. Baik bagi anak-anak panti, pihak yayasan, maupun bagi mahasiswa sendiri" ungkap mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini.
Selain menggandeng UKM untuk berpartisipasi dalam pendampingan anak-anak panti, LMB juga mendelegasikan perwakilan dari tiap UKM untuk menggalang dana dan mengumpulkan barang bekas layak pakai.
Barang tersebut nantinya akan dijual pada garage sale pekan depan. Hasil dari penggalangan dana serta penjualan pada garage sale akan disumbangkan ke panti asuhan berupa alat tulis, tas, dan buku-buku.
Dalam tiga hari, dana yang sudah terkumpul sebesar Rp 1 juta. Penggalangan dana akan terus berlanjut hingga Rabu (9/11) untuk disumbangkan dalam pendampingan berikutnya.
Ke depannya, anak-anak panti ini diharapkan dapat menunjukan kebolehan mereka pada acara Minat Bakat Kolaborasi yang rencananya akan digelar sekitar awal tahun 2017. "Dengan begitu, kami berharap mereka akan termotivasi serta mendapat apresiasi," tutup Miftah. (io1/guh)