ITS News

Sabtu, 13 Desember 2025
03 November 2016, 06:11

Seminar Internasional ITS Membawa Ide untuk Sustainable Development

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, industri membutuhkan sumber daya sebagai bahan baku. Namun, ketika bahan baku telah terus-menerus diambil dari alam, industri perlu mencari sumber lain dari bahan baku tersebut. Salah satu pembicara undangan di ISFAChE (International Seminar on Fundamental and Application of Chemical Engineering) yang diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia ITS pada Selasa dan Rabu lalu (1-2/10) membahas mengenai hal tersebut. Takeshi Ogi dari Department of Chemical Engineering, Hiroshima University, Jepang menawarkan solusi bagaimana memenuhi kebutuhan logam wolfram dunia dengan cara yang ramah lingkungan, yaitu dengan menggunakan sel E. coli dan ragi bir untuk mengekstraksi logam wolfram dari limbah elektronik. Ogi menceritakan bahwa wolfram merupakan logam langka dan berharga yang memiliki keunggulan tahan terhadap abrasi. Sayangnya, banyak logam wolfram yang berada di limbah elektronik dan tidak dapat diekstrak. “Saya harap penelitian saya ini dapat diterapkan (dalam program daur ulang limbah elektronik, Red.), tapi menurut saya, pemilihan mikroba sebagai pengekstrak sulit diterapkan sebab dibutuhkan banyak tangki untuk menyimpan mikroba tersebut,” pungkas Ogi. Dalam penelitian beliau, permukaan bakteri E. coli yang telah mati digunakan sebagai penyerap bagi logam wolfram. Dengan penambahan asam klorida, permukaan bakteri E. coli akan mempunyai afinitas tinggi terhadap logam wolfram sehingga permukaan bakteri E. coli dapat menarik logam wolfram tersebut. “Namun, karena dari sudut pandang ekonomi, penggunaan mikroba tidak terjangkau, kami beserta pelaku dari indusri memutuskan beralih ke penggunaan asam amino sebagai zat pengekstrak,” kata beliau. “Penggunaan asam amino dapat meningkatkan logam wolfram yang diserap.”
Jepang hanyalah satu dari tujuh negara yang mengirimkan delegasinya ke ISFAChE yang diadakan di Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Surabaya. ISFAChE ketiga ini dihadiri oleh pembicara dari tujuh negara, seperti Jepang, Taiwan, Belanda, Thailand, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia. Keseluruh pembicara dari tujuh negara tersebut membawakan materi yang bersesuaian dengan tema the Future Chemical Engineering for Sustainable Development. Fadlilatul Taufany, S.T., Ph.D. selaku Ketua Panitia ISFAChE 2016 menjelaskan bahwa sustainable development berkaitan dengan pemilihan teknologi dengan tetap menjaga sumber daya alam sehingga sumber daya alam tersebut bisa dijaga. “Tidak boleh egois. Anak-anak kita nanti supaya juga bisa menikmati hal tersebut,” tutur beliau. “Jika kita bicara mengenai teknologi, kita akan bicara mengenai proses dan apabila bicara mengenai proses, kita bicara juga mengenai teknik kimia.” Beliau mengatakan bahwa panitia memilih tema tersebut sebab hingga saat ini sumber daya alam dimanfaatkan secara tidak bijak. “Kami pun mengangkat tema ini agar bisa memberi masukan bagi audiens. Kami harap kami bisa memberikan kontribusi (bagi masyarakat, Red.),” jelas beliau. “Kita sudah memasuki area dimana alam dalam keadaan kritis sehingga teknik kimia diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.”
Di seminar internasional ini, ITS juga tidak mau kalah. Ni Made Intan Putri Suari, S.T., M.T. adalah salah satu pembicara di seminar ini. Beliau membawa riset beliau mengenai stainless steel yang telah dianodisasi dan kemudian dilapisi dengan silica melalui deposisi elektroforetik. “Riset saya ini bisa diaplikasikan pada peralatan yang menggunakan logam untuk mencegah korosi,” tutur dosen dari Bali ini. “Elektroforesis ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode pelapisan lain sebab kita bisa mengatur laju pelapisan dengan mengatur potensial listriknya.” “Elektroforesis juga menghasilkan lapisan yang lebih baik dibandingkan dengan metode yang lain,” lanjut beliau.

Berita Terkait