Workshop tersebut terselenggara seiring dengan penyusunan kurikulum selanjutnya se-Indonesia. "Kurikulum vokasi supaya sama semua," tegas Amalia Firdaus ST MT, moderator dalam acara ini. Para lulusan Diploma disarankan tidak hanya berijazah, tapi juga bersertifikat.
Workshop perdana khusus Institut, Universitas, dan Akademi ini diperuntukkan khusus Program Studi (Prodi) Diploma Teknik Sipil. Sehingga hanya dihadiri sekitar 12 anggota saja, seperti ITS, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Halu Oleo (UHO), dan sebagainya.
Forum ini diharapkan dapat memperkuat program vokasi, juga sebagai program Jokowi dalam revitalisasi program vokasi. "Harapannya mempermudah fakultas vokasi dari sisi kelembagaan, karena kita beda dari akademis. Kurikulumnya kan beda," pungkasnya.
Workshop ini "Kalau kita berharap dengan menyusun kurikulum itu, hardskill dan softskill bisa bagus," ucap Amalia saat diwawancarai di ruangannya. Rencananya, hasil dari workshop kemarin selanjutnya akan diperjuangkan di kongres FPTVI pada bulan November mendatang di Universitas Indonesia, Jakarta.
FPTVI sendiri sudah menginjak tahun ketiga, dengan 74 anggota program studi (prodi) D3, D4, S2 terapan, dan S3 terapan dari berbagai jurusan Perguruan Tinggi di Indonesia. Namun, ITS sendiri baru bergabung beberapa bulan belakangan ini. (mbi/oti)