ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
21 Oktober 2016, 19:10

Belajar K3 Dengan Direktur PT. Badak NGL

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Yhenda menyebutkan, pembiayaan dalam managemen K3 sangatlah penting. Sehingga ia menyayangkan jika ada perusahaan yang memangkas cost safety karena beranggapan dapat menaikan keuntungan. "Mereka beranggapan bahwa biaya safety itu mahal, tapi kalau sudah tejadi kecelakaan bukan keuntungan yang didapat malah rugi besar," ujar pria yang sudah 19 tahun bekerja di PT Badak NGL tersebut.

Lebih lanjut, Yhenda menjelaskan mengenai Strategies of Safety in Industrial. Ia membeberkan sedikit pengalamannya mengenai managemen efisien yang diterapkan diperusahaan. "Dulu, sistem manajemen keselamatan yang digunakan oleh perusahaan belum berjalan maksimal. Sebab pekerja diharuskan banyak membaca dan mempelajari dokumen yang membuat bingung. Oleh karena itu di Badak kita cetuskan sistem manajemen yang baru, yaitu BSMART," terangnya.

BSMART sendiri adalah Badak NGL SHEQ Management System & Attitude Reinforcement Technique, yang dibuat untuk mengimplementasikan kebijaksanaan Safety, Health, Environment Quality (SHEQ) dalam kegiatan operasional. "Penerapan BSMART ini menyangkut sistem, perilaku dan sarana. Dengan sistem yang ada kita berusaha berprilaku baik dengan sarana yang ada," tuturnya.

Ia mengimbuhkan bahwa pada intinya, BSMART itu seperti Plant, Do, Check, Action (PDCA). "Jadi bagaimana kita mengembangkan peraturan kemudian membuat rencana, lalu operasikan. Kemudian kita chek, dan pihak manajemen harus melakukan review dan begitu seterusnya," ujarnya.

Ia berkisah bahwa saat ini banyak pekerja yang lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dari pada orang lain. Alih-alih menjalankan safety, mereka lebih sering mengandalkan insting. "Untuk pekerja yang sudah terbiasa dengan pekerjaannya setiap hari, biasanya mereka menyepelekan aspek safety. Sebab mereka sudah tidak merasa asing dan berpikir selalu aman. Padahal sangat mungkin terjadi kecelakaan," ujarnya. Sehingga butuh sistem manajemen yang cocok bagi tiap perusahaan.

Terakhir, Yhenda beranggapan bahwa yang terpenting dalam penerapan sistem K3 adalah komitmen kuat dari pihak perusahaan dan para pekerja. "Hasil yg diinginkan adalah budaya saling mengingatkan, peduli terhadap orang lain dan bangga terhadap perusahaannya," pungkasnya. (mei/ao)

Berita Terkait