ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
21 Oktober 2016, 07:10

Bangun TTG, ITS Reduksi Sampah Kota

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
TTG tersebut nantinya akan menjadi tempat pengembangan teknologi terapan bagi masyarakat. ITS berencana membangun green house, sebagai tempat simulasi pembuatan pupuk, juga mengelola sampah kota, khususnya sampah organik. Pasalnya, 70 % sampah di Kota Surabaya adalah organik. 
Ide yang diusung menjadi sebuah siklus. Depo sampah daerah Sutorejo menjadi target awal untuk pemindahan dan pengumpulan sampah ke area TTG. Sampah yang terkumpul tersebut akan diolah menjadi pupuk organik serta diuraikan dengan bantuan Maggot Black Soldier Fly (BSF). BSF atau belatung maggot tua akan memakan sampah organik, kemudian belatung inilah yang akan diolah lagi menjadi pakan ternak. 
Hasil olahan sampah lainnya ialah berupa pupuk. Pupuk ini yang akan digunakan sebagai penyubur tanaman dalam green house. Green house tersebut akan ditanami macam-macam tumbuhan herbal. Contoh sederhana yakni dengan menanam daun mint. Hasil panen daun mint nantinya akan diolah lagi menjadi teh, sehingga meningkatkan nilai guna. "Program ini tentu sejalan dengan eco campus sebagai inisiator juga," terang Dr Widya Utama DEA, koordinator TTG. 
Dijelaskan oleh dosen yang akrab disapa Yoyok, perubahan status ITS menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) membuat ITS berhak menjalankan bisnis. "Istilahnya mencari uang sendiri, tapi bukan dari menaikkan UKT mahasiswa," tegasnya pada ITS Online. Langkah TTG ini juga sembari menebar kebermanfaatan bagi masyarakat. 
ITS juga menggandeng kelompok petani asal Prigen. Sehingga TTG dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai percontohan dan peningkatan teknologi tani. Lewat Yoyok, ITS juga menjanjikan kemudahan pemasaran produk pertanian tersebut. Produk jadi seperti keripik dan sirup dengan mudah dipasarkan di ITS. "ITS akan membantu publikasi produknya, tidak hanya membantu membuatnya saja lalu ditinggal," terang Ketua Jurusan Teknik Geofisika tersebut. 
Terealisasinya TTG ini tentu akan menarik perusahaan swasta untuk mempercayakan pengelolaan limbah mereka pada ITS. Diharapkan pula pupuk dan tanaman herbal nantinya akan jadi percontohan bagi masyarakat. "Jadi masyarakat bisa menanam dan membuat sendiri di area mereka," harap Yoyok di sela-sela rapat perdana TTG. 
Selain itu pihak ITS juga menggandeng pihak pesantren dari berbagai daerah seperti Jombang, Probolinggo, dan Madura. Sehingga TTG ini juga bisa dijadikan sebagai lahan praktik bagi santri dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya. (dza/riz)

Berita Terkait