ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 Oktober 2016, 22:10

ITF, Sentuhan Teknologi Untuk Masyarakat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
ITF adalah pameran teknologi karya mahasiswa ITS yang merupakan rangkaian dari kegiatan Menyentuh Kampus Teknologi (MKT) 2016. Digelar di area sepanjang Kejawan Putih Tambak, kegiatan tahunan Kementerian Koordinasi (Menko) Berani Berkarya BEM ITS ini juga meliputi panggung pentas dan pasar rakyat. Selain itu, ada pameran kampung binaan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
"Ini sebagai upaya pemberian edukasi bagi masyarakat juga," kata Rochma Ifititah, Ketua Panitia ITF. 
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ITF juga memberikan kebanggan tersendiri bagi masyarakat sekitar ITS. "Bangga karena karya-karya besar dapat lahir dari lingkungan terdekat mereka," ungkap mahasiswi yang akrab disapa Tita ini. 
Tak kurang dari 25 karya dipamerkan, karya-karya tersebut telah melalui serangkaian proses pendaftaran. Melalui pameran karya ini, masyarakat secara langsung bisa menyaksikan kebermanfaatan yang telah ditelurkan oleh mahasiswa ITS. Tim besar sekelas Nogogeni hingga karya-karya yang berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) turut unjuk diri di ITF. 
Ke-25 karya tersebut kemudian diberikan penilaian untuk dipilih tiga kategori terbaik. Tiga kategori tersebut yakni terfavorit, terunik, dan teraplikatif. Karya terfavorit ditentukan berdasar hasil voting terbanyak oleh pengunjung dan masyarakat sekitar. Sedangkan karya terunik dan teraplikatif dinilai langsung oleh tim panitia dengan beberapa pertimbangan dan poin penilaian. 

Tiga Karya Terbaik Mahasiswa ITS

Pengumuman karya-karya terbaik digelar di atas panggung pentas rakyat. Tim Nogogeni yakni mobil listrik asal D3 Teknik Mesin terpilih sebagai karya terfavorit sesuai hasil voting pengunjung. Berurutan, karya bertajuk Lomba Teriak oleh Jurusan Teknik Fisika dan Hidroponik oleh Jurusan Biologi menempati karya terunik dan teraplikatif. 

Stan bertajuk Lomba Teriak tersebut menampilkan alat pengukur kekuatan suara. Pengunjung dengan kekuatan teriak terbesar akan memperoleh hadiah dari para inisiator karya dari stan tersebut. Sedangkan, Hidroponik dipilih sebagai karya aplikatif karena dinilai cocok dengan kondisi masyarakat Kejawan. 

"Keterbatasan lahan warga Kejawan membuat hidroponik sebagai solusi efektif media tanam," tutur Tita. Dengan hidroponik, masyarakat tidak membutuhkan lahan yang luas untuk menanam. Mahasiswi Teknik Lingkungan 2014 ini berharap masyarakat mendapat berbagai pencerdasan dan memberikan penyelesaian persoalan yang ada di sekitar mereka. 

"Semoga semakin banyak karya aplikatif oleh mahasiswa ITS, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk sekitar," pungkas Tita. (dza/riz)

Berita Terkait