Menurut Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi Dr Ir Patdono Suwignjo MEng Sc PhD, hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan presiden kepada Kemenristekdikti.
Dengan digabungnya kementrian riset dan pendidikan tinggi, lanjutnya, proses transfer teknologi menjadi industri diharapkan bisa lebih mudah. "Termasuk urusan hak paten riset dan prototipe. Pun diharapkan juga bisa memberikan kebermanfaatan secara langsung ke masyarakat," ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, mereka juga mengundang Prof Chih-Han Chang dari National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan. Dijelaskan Patdono, Senin (3/10), ia merupakan profesor terbaik dalam menghasilkan teknologi transfer dan inkubasi di Taiwan.
Jika ada dosen yang memiliki penelitian komersial, maka ia akan direkomendasikan ke profesor tersebut untuk belajar. "Nanti beliau yang akan membantu mengerjakan sampai ada industri yang mau memproduksi hingga penjualan," bebernya dalam konferensi pers.
Patdono pun membocorkan pendapatan NCKU yang sudah mencapai 26.2 Miliar dollar dari inkubasi bisnis yang diolah dari ranah Science and Techno Park (STP) ini. "Ini kesempatan yang sangat berharga untuk PT dengan nilai raksasa seperti itu," ucap Patdono.
Bahkan, ini sudah diamanatkan dalam keputusan Jokowi yakni akan membangun 100 STP pada 2015 hingga 2019. STP tersebut nantinya dapat melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan, menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan pemula berbasis teknologi. Tak lupa untuk menumbuhkan kluster industri sehingga terjadi ekosistem yang inovatif.
Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD pun menyambut antusias mega proyek ini. "Lebih-lebih, akan semakin luar biasa jika pengembangan proyek STP ini segera terlaksana. Bagi kami, pada prinsipnya PT memiliki dua misi. Pertama adalah mengantisipasi perkembangan zaman ke depan. Sebab, menurutnya, segala sesuatu semakin global sekarang. Untuk menjalankan bisnis, istilahnya kita tidak perlu memiliki pabrik, apapagi perusahaan besar dalam bentuk fisik.
Misi kedua adalah kita juga membutuhkan produk atau komoditi. Tetep akan kita persiapankan tenaga-tenaga dan para ahli yang siap dengan itu. "Jika semua memakai lalu siapa yang produksi, jika semua memproduksi lalu yang memakai siapa, logikanya begitu. Kita ingin ITS fleksibel dalam menghadapi, tanyangan masa depan," tegas Joni.
Oleh karenanya, sambung Joni, ITS perlu belajar kepada PT luar negeri yang sudah pengalaman dengan STP. Selaras pula dengan naiknya status ITS menjadi Perguran Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH) pada Januari 2017 mendatang. "Kita harus sudah siap dengan STP beserta interaksi masing-masing pihak terkait, baik PT, pemerintah, dan industri harus saling support satu sama lain. Semoga jadi awal yang baik," harapnya. (owi/pus)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi