ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
03 Oktober 2016, 11:10

Ini Langkah Bangun Startup Lewat Inkubator Bisnis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Inkubator bisnis, ungkap Gandi, sama seperti inkubator bayi yang dipakai oleh bayi yang baru lahir. Namun, bayi disini, sambungnya, adalah sebuah unit bisnis. Dimana inkubator adalah perusahaan yang membina berbagai perusahaan start-up. "Dibilang seperti bayi karena belum dewasa dan juga butuh dibina dalam sebuah ekosistem. Hasilnya, berbagai start-up itu nanti diberikan akses langsung terhadap ekosistem," terangnya.

Ia mencontohkan, dulu Gojek yang dimiliki oleh Nadiem Makariem tidak pernah terpikir sama sekali akan jadi sebesar sekarang. Nadiem, sebut Gandi, awalnya hanya iseng karena sering menggunakan ojek. "Akhirnya dia buat aplikasi Gojek dan ketemu inkubator company untuk melebarkan sayapnya," jelas Gandi saat konferensi pers di Jurusan Teknik Industri ITS.

Dari inkubator tersebut, start-up Nadim kemudian diperkenalkan ke pihak perbankan. Disana pihak inkubator berusaha mendapatkan bantuan finansial dari bank. Misalnya mendapat keringanan tanpa harus bayar tunai ketika menyediakan opsi pembayaran.

Setelah itu, start-up juga akan dikenalkan pula ke produsen sepeda motor hingga finance company untuk urusan keuangan. "Nah, yang mengenalkan itulah yang disebut perusahaan inkubator. Dia memberikan pendampingan, pembinaan serta motivasi dan berbagai cara bisnis yang benar," paparnya.

Jika ini terwujud, lanjut Gandi, maka seseorang yang iseng tadi bisa jadi perusahaan multinasional. Untuk itulah pihak PT perlu bekerjasama dengan perusahaan. Karena jika sekedar jadi start-up di tingkat PT saja, maka start-up tersebut masih dianggap mentah dan tanpa ada pengalaman. "Hasilnya, mungkin nanti perdagangan dunia akan lewat e-commerce terus menerus, tidak lagi lewat pasar atau mall," ucapnya kepada awak media.

Ir Dhony Rahajoe, Managing Director Sinarmas Land pun turut menekankan bahwa kampus adalah bagian dari ekosistem pembangunan bersama pihak industri. Untuk itulah perusahaan berusaha bekerja sama dengan kampus negeri dan swasta. "Kita ingin menciptakan pengusaha dari lulusan perguruan tinggi dengan bantuan Sinarmas, mustahil jika kita berjalan sendiri-sendiri," tutur Dhony.

Selama ini, Dhony menganggap PT adalah magnet yang cukup kuat bagi swasta. Berbagai proyek akan maju jika di dalamnya ada kegiatan riset PT. Misalnya saja jika menengok kota Bumi Serpong Damai (BSD), sambung Dhony, kota yang digadang menjadi silicon valley ala Indonesia tersebut. "Pak Jokowi sangat mendukung. Kita ingin menjawab tantangan beliau juga bahwa kita mampu mewujudkannya," ungkapnya yakin.(owi/gol)

Berita Terkait