Kelima mahasiswa tersebut adalah Rizky Mendung Ariefianto, Achmad Rizal Jiwo Prakoso, Muhammad Adam, Aidatul Khoiriyatis Sa’diyah, dan Isyana Rosita Arroyyani. Alat yang diciptakan mereka merupakan bagian dari penelitian interdisipliner yang melibatkan keilmuan Teknik Elektro dan Sistem Informasi.
Alat penyimpan ikan dengan nama Solar Cool Box yang Mendung dan tim ciptakan ini memanfaatkan matahari sebagai sumber energi pendingin. Selain itu, Solar Cool Box juga dilengkapi dengan pengontrol temperatur otomatis. Temperatur pendingin ikan optimum adalah 15-16 derajat celcius. "Jadi ketika suhu mengalami perubahan, otomatis box akan langsung menyesuaikan," ungkap Adam, anggota tim.
Tim pun terus melakukan inovasi untuk menyempurnakan alat mereka. "Kami tambahkan headsing," tutur Achmad Rizal Jiwo Prakoso. Adanya headsing ini secara singkat bisa mempercepat alat untuk mencapai suhu dingin.
Selama dua hari ajang YIA digelar di Convention Hall Surabaya, tim yang diketuai Mendung memamerkan poster dan alat mereka. Sembari memamerkan karya kebanggannya, tim juri melakukan penilaian pada karya tersebut. Dua juri yang berasal dari Malaysia dan Brunei Darussalam tak henti menggelontorkan pertanyaan saat pameran digelar.
"Ada lima aspek yang dinilai," ungkap Mendung. Lebih lanjut ia menjelaskan lima aspek tersebut yakni inovasi, peluang bisnis dari alat, kebermanfaatan alat, desain alat, dan presentasi. Terpenuhinya lima aspek tersebut, menuntun Mendung dan tim pada penganugerahan medali emas.
Siapa sangka, alat yang mereka gagas ini ternyata berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mereka mengajukan proposal PKM bertajuk Photovaltaic Thermoelectric Cooler Cool Box (PVOCER C-BOX) pada tahun lalu. Karya tersebut pun berhasil dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2015 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Meskipun tak berhasil meraih medali pada Pimnas 2015, Solar Cool Box ini terpilih menjadi satu dari sekian teknologi ITS yang diimplementasikan pada gelaran Teknologi Untuk Negeri (TUN) Agustus lalu. TUN adalah program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Kementerian Riset dan Teknologi BEM ITS bagi masyarakat pesisir di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada gelaran TUN tersebut, alat yang dirancang atas bimbingan Fajar Budiman ST MSc, dosen Teknik Elektro ini meraih predikat teknologi paling aplikatif. Oktober ini, Solar Cool Box akan secara resmi dihibahkan pada nelayan pesisir Pantai Cemara di Banyuwangi. Kebermanfaatan nyata pun kian melengkapi capaian prestasi Mendung dan tim.
Pada ITS Online, baik Mendung, Adam, dan Jiwo menuturkan pesan dan harapan yang senada. Mereka sepakat bahwa berprestasi dan berperan bagi masyarakat adalah cara terbaik berkontribusi bagi negeri. "Kuliah itu amanah, maka wujudkan amanah itu dengan kontribusi," pungkas Mendung. (dza/mis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung