Selain di bandara, penyambutan turut diselenggarakan di halaman Rektorat ITS. Ucapan selamat dan pengalungan bunga pun datang dari Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD. Hadir pula para pembimbing tim Spektronics, ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Dr Juwari ST Meng PhD, serta ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA) ITS Dr Darmaji SSi MT.
Tak heran, wajah bahagia jelas tampak pada tujuh anggota tim yang baru saja bertanding di Universitas Adelaide Australia tersebut. Perasaan bangga dan lega pun ikut menyeruak pasca kedua mobil yang mereka bawa, Spektronics 11 dan Spektronics 12, masing-masing keluar sebagai juara ketiga poster competition dan juara pertama race competition mengalahkan tim dari berbagai negara.
"Dukungan dari berbagai pihak, termasuk ITS, sangat besar pada kompetisi tahun ini. Kami senang sekali berhasil juara sehingga tidak mengecewakan siapapun," ujar ketua tim mobil Spektronics 12, Putu Adhi Rama Wijaya.
Meskipun demikian, diakui Rama, beberapa pesaing tim Spektronics tidak dapat dianggap remeh. Sebab, mereka yang bertanding di Chemeca 2016 merupakan tim terbaik dari masing-masing negaranya, termasuk dari Iran, Malaysia, dan Jerman.
"Namun syukurlah Spektronics 12 sempat mencetak tingkat eror 0 cm pada race pertama. Ini hasil terbaik yang dapat dicapai dalam sebuah kompetisi chem-e-car," jelas mahasiswa angkatan 2014 ini. Pada kompetisi chem-e-car, mobil buatan peserta diuji untuk menciptakan reaksi kimia yang mampu membuat mobil menempuh jarak tertentu dan dengan beban tertentu pula.
Ketua tim mobil Spektronics 11 Rifky Putra Herminanto menambahkan, beberapa kendala sempat dirasakan tim sebelum akhirnya sukses memenangkan kompetisi. Salah satunya ialah kondisi temperatur, kelembaban, dan angin di Adelaide yang berbeda dengan di Surabaya, sehingga mempengaruhi reaksi kimia yang telah dirancang. Sebelum kompetisi di mulai, tim pun melakukan kalibrasi dan test run guna mengatasinya.
"Kondisi lintasan di sana juga berbeda dan dapat berpengaruh ke laju mobil. Tapi karena Spektronics 11 dan Spektronics 12 memang dirancang memiliki kekuatan yang besar, faktor tersebut tidak begitu berpengaruh," ungkap Rifky.
Keunggulan Spektronics 11 dan Spektronics 12 pun sontak mengundang decak kagum para profesor yang menjadi juri pada kompetisi tersebut. Dikatakan manajer tim Spektronics Ryan Nurisal, mereka sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan timnya perihal reaksi kimia yang diterapkan pada mobil. Sebab, tak semua tim melakukan hal yang sama.
"Para juri juga kagum karena hanya ITS yang memiliki tim khusus chem-e-car dan banyak meraih kemenangan di berbagai kompetisi internasional," kata mahasiswa asal Serang, Provinsi Banten ini.
Setelah Chemeca 2016, Ryan mengaku tim Spektronics kini sedang mempersiapkan mobil dengan inovasi baru untuk diikutsertakan pada kompetisi chem-e-car 2017 mendatang. "Selain di Indonesia, ada beberapa kompetisi di Amerika, Malaysia, dan Jerman yang mungkin akan kami ikuti selanjutnya," pungkasnya. (ayi/mis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung