Seminar yang menghadirkan Dr Eng Trika Pitana ST MT sebagai pembicara kunci ini mencoba membeberkan peluang mahasiswa ITS di dunia global. Pada sesi kedua GCW hari ini, Tri memberikan kiat ampuh untuk menyabet peluang untuk mendapatkan beasiswa luar negeri.
"Zaman sekarang, kesempatan untuk menjelajahi dunia luar jauh lebih mudah dibandingkan pada zaman saya," tutur pakar transportasi laut tersebut. Hal ini karena lalu lintas informasi yang padat, ditambah dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini yang memudahkan mahasiswa untuk mendaftar program global.
Beberapa program yang bisa diikuti mahasiswa ITS misalnya JST Sakura, GKS Science Korea Selatan hingga Delightful Istanbul. Tak hanya itu, konferensi dan forum internasional yang bekerja sama dengan ITS pun tak kalah banyak. Lihat saja Harvard National Model Of United Nation (HNMUN) dan ICONIC.
Tri mengungkapkan untuk mahasiswa yang senang bekerja dalam organisasi, ITS juga melaksanakan program magang Organisasi Mahasiswa (Ormawa) ke luar negeri. "Tahun ini ITS bekerja sama dengan Ormawa di Thailand," jelas dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan tersebut
Tri juga mengungkapkan ada beberapa syarat yang harus di penuhi oleh mahasiswa ITS jika ingin melancong ke luar negeri. Syarat ini berlaku mulai dari program short courses hingga magang perusahaan.
Syarat tersebut yakni indeks prestasi komulatif (IPK) harus lebih dari tiga. Selain itu, ada juga surat rekomendasi dari Jurusan, Curriculum Vitae (CV), TOEFL dengan skor minimal 500, transkrip nilai dalam Bahasa Inggris, motivation letter, dan paspor. "Diantara semua syarat tersebut, IPK dan kemampuan Bahasa Inggris menjadi pertimbangan yang paling utama, " ujarnya.
Perihal dana bantuan, ITS sudah menyiapkan. " ITS akan berusaha membantu setiap mahasiswa melalui tahap yang telah ditetapkan," jelasnya. Namun dana bantuan tidak begitu saja diberikan kepada semua pemohon. Ada tahap tersendiri dalam pengajuan dana.
Tahap permohonan dana antara lain, membuat surat permohonan kepada Wakil Rektor ITS Bidang Akademik dan mengisi form pada situs web International Office. Selain itu, mahasiswa juga perlu membuat surat verifikasi bantuan dana dari jurusan dan memberikan pengajuan berkas ke kantor International Office dua minggu sebelum keberangkatan.
Jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana, ITS juga tidak akan kekurangan opsi. "Untuk gelar master, kebanyakan mahasiswa ITS memanfaatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Beasiswa Erasmus Mundus," jelasnya.
Selain dari pemerintah Indonesia, beasiswa untuk master bisa juga didapatkan dari pemerintah negara yang di tuju. Beberapa negara yang menyediakan beasiswa untuk mahasiswa Indonesia ialah Perancis dan juga Amerika. (jel/gol)